- Oleh Jhon Rico
- Selasa, 26 November 2024 | 23:14 WIB
: Petugas berkostum Superhero membantu pemasangan bilik suara di tempat pemungutan suara (TPS) 12 Pasir Kaliki, Kota Cimahi, Jawa Barat, Selasa (26/11/2024). Warga setempat bersama petugas KPPS berinisiatif membuat TPS dengan tema Superhero untuk meningkatkan partisipasi pemilih pada Pilkada Serentak, 27 November 2024. ANTARA FOTO/Abdan Syakura/agr/rwa.
Jakarta, InfoPublik – Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau umat beragama di seluruh Indonesia untuk menjaga kerukunan dan kedamaian selama pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak pada Rabu, 27 November 2024.
Imbauan itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenag, M. Ali Ramdhani, yang mengingatkan bahwa Pilkada adalah momentum demokrasi yang harus dijaga dengan penuh tanggung jawab oleh semua pihak.
Sekjen Kemenag, yang akrab disapa Kang Dhani, itu mengungkapkan bahwa meskipun Pilkada melibatkan perbedaan pilihan politik, penting bagi seluruh masyarakat untuk menjaga kerukunan antarwarga.
"Perbedaan pilihan politik seharusnya tidak mengganggu persatuan dan kerukunan. Semua pihak, baik itu partai politik, calon kepala daerah, maupun masyarakat, harus berperan aktif dalam menciptakan suasana yang kondusif dan damai," ujar M. Ali Ramdhani di Jakarta, Selasa (26/11/2024), didampingi Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB), Adib Abdushomad.
Sekjen Kemenag juga menekankan pentingnya menjaga persatuan di tengah dinamika politik dengan menghindari penyebaran hoaks atau berita bohong yang dapat memecah belah masyarakat. "Kami berharap Pilkada 2024 berjalan lancar, aman, dan damai, tanpa menimbulkan ketegangan di tengah masyarakat," tambahnya.
Senada dengan pernyataan M. Ali Ramdhani, Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemenag, Prof Amien Suyitno, menegaskan pentingnya menjaga kerukunan umat beragama selama Pilkada. Prof Suyitno mengingatkan agar hasil Survei Indeks Kerukunan Umat Beragama (IKUB) 2024 yang menunjukkan peningkatan, tidak ternodai oleh potensi ketegangan yang timbul selama Pilkada Serentak. "Pilkada Serentak harus dilaksanakan dengan penuh kedamaian, tanpa mengorbankan kerukunan umat beragama," tegas Prof. Suyitno.
Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang itu juga mengajak masyarakat untuk menggunakan media sosial secara bijak. "Saring dulu sebelum sharing. Informasi yang beredar di dunia maya harus disaring dengan bijaksana agar tidak memperburuk ketegangan politik," ujar Suyitno.
Kepala PKUB Kemenag, M. Adib Abdushomad, juga mengajak seluruh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh politik untuk mendukung Pilkada Serentak 2024 agar berjalan dengan aman dan bermartabat. "Kami berharap Pilkada ini dapat berlangsung dalam kondisi yang aman, jujur, dan adil. Semua pihak harus mendukung pelaksanaan Pilkada yang tidak melibatkan politik uang atau sentimen agama," ujar Adib Abdushomad.
Dalam Surat Imbauan yang ditandatangani pada Senin (25/11/2024), Kemenag menyampaikan tiga hal penting:
Dukungan kepada Rakyat Indonesia: Agar semua warga negara menggunakan hak pilihnya dengan bijak dan tidak Golput, demi menciptakan kondisi yang kondusif di seluruh daerah.
Dukungan kepada Tokoh Politik: Menghindari praktik politik uang selama Pilkada Serentak, agar masyarakat dapat memilih dengan aman dan nyaman.
Dukungan kepada Tokoh Agama: Untuk menjaga kerukunan dan toleransi selama Pilkada, dengan tidak melibatkan tempat ibadah atau simbol keagamaan dalam proses politik.
"Semoga Pilkada Serentak 2024 ini berjalan dengan jujur dan adil, guna mewujudkan Indonesia yang aman dan bermartabat," harap M. Adib Abdushomad, yang juga merupakan doktor jebolan Flinders University, Australia.
Dengan imbauan ini, Kemenag berharap agar Pilkada Serentak 2024 dapat menjadi ajang demokrasi yang tidak hanya mengutamakan kepentingan politik, tetapi juga menjaga kedamaian dan persatuan di tengah keberagaman masyarakat Indonesia.