- Oleh Wahyu Sudoyo
- Jumat, 20 Desember 2024 | 18:00 WIB
: Menag Nasaruddin dalam konferensi pers usai menghadiri Rapat Terbatas Tingkat Menteri terkait Capaian Desk Pemberantasan Perjudian Daring dan Desk Keamanan Siber dan Perlindungan Data di Kantor Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Jakarta./Foto Istimewa/Humas Kemenag
Jakarta, InfoPublik – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengungkapkan bahwa Kementerian Agama (Kemenag) mengerahkan 5.940 Kantor Urusan Agama (KUA) dan 50.000 penyuluh agama di seluruh Indonesia untuk mendukung upaya pencegahan judi online.
Langkah itu disampaikan oleh Menag dalam konferensi pers usai menghadiri Rapat Terbatas Tingkat Menteri terkait Capaian Desk Pemberantasan Perjudian Daring dan Desk Keamanan Siber dan Perlindungan Data yang diadakan di Kantor Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Jakarta, Kamis (21/11/2024).
Menag Nasaruddin Umar menjelaskan bahwa Kemenag telah melibatkan hampir seluruh jajaran Kantor Urusan Agama (KUA) yang tersebar di Indonesia, dari tingkat kecamatan hingga kota. Dalam hal itu, Kemenag mengerahkan 5.940 KUA dan 50.000 penyuluh agama yang mewakili berbagai agama untuk memberikan pemahaman dan edukasi tentang dampak buruk judi online.
“Kami melibatkan 5.940 Kantor Urusan Agama (KUA). Seperti yang kita ketahui, Kemenag memiliki satker hingga tingkat kecamatan. Penyuluh kami tersebar di seluruh Indonesia dengan jumlah mencapai 50.000, terdiri dari berbagai agama,” ujar Menag Nasaruddin.
Selain pemberdayaan KUA dan penyuluh agama, Kemenag juga melakukan upaya preventif di dunia pendidikan. Menag mengungkapkan bahwa Kemenag telah mengumpulkan seluruh rektor universitas dan institusi pendidikan agama di bawah Kemenag untuk membahas pencegahan judi online. Pembahasan ini bertujuan agar pencegahan judi online menjadi salah satu materi penting dalam pembelajaran bagi mahasiswa di seluruh perguruan tinggi agama.
“Kemenag telah mengumpulkan seluruh rektor universitas di lingkungan Kemenag, seperti Universitas Islam Negeri, Institut Agama Islam Negeri, dan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri. Kami membahas langkah-langkah untuk memberantas judi online,” terang Menag.
Untuk memperluas jangkauan sosialisasi, Kemenag juga memanfaatkan mimbar agama, salah satunya melalui Khutbah Jumat. Menag menjelaskan bahwa pihaknya akan membuat khutbah seragam yang akan disampaikan di seluruh masjid di Indonesia untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya dan dampak buruk judi online.
“Selain itu, kami akan membuat khutbah seragam untuk seluruh masjid. Ada 800 masjid di seluruh Indonesia, ditambah mushalla, langgar, dan surau, serta rumah ibadah agama lain, semuanya akan kami libatkan untuk mencegah potensi judi online,” ungkap Menag Nasaruddin.
Menag juga menyampaikan bahwa Kemenag telah bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk menegaskan bahwa judi online merupakan sesuatu yang haram menurut ajaran agama Islam. Hal itu diharapkan dapat memberikan kesadaran moral dan spiritual bagi umat Islam untuk menjauhi praktik perjudian daring.
“Kami sudah berkomunikasi dengan MUI untuk menegaskan bahwa judi online adalah haram. Ini penting untuk memberikan kesadaran moral dan spiritual kepada masyarakat,” kata Menag.
Menag Nasaruddin Umar juga memberikan imbauan kepada masyarakat agar lebih waspada dan melindungi keluarga, anak-anak, serta teman-teman mereka dari bahaya judi online yang semakin marak. Menurutnya, perlindungan terhadap generasi muda dan keluarga menjadi tanggung jawab bersama.
“Ayo, kita proteksi keluarga kita, anak kita, dan teman kita agar tidak terkontaminasi dengan judi online,” pungkas Menag.
Selain Menag, turut hadir dalam kegiatan tersebut Menko Polkam Budi Gunawan, Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada, Menteri Diktisaintek Satryo Brodjonegoro, dan Menteri Komdigi Meutya Hafid. Mereka bersama-sama mendiskusikan langkah-langkah konkret untuk menangani permasalahan judi online di Indonesia.