BRIN Ungkap Potensi Teknologi Terahertz untuk Masa Depan Komunikasi Nirkabel

: Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) / foto: BRIN


Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Senin, 5 Agustus 2024 | 19:07 WIB - Redaktur: Untung S - 249


Jakarta, InfoPublik – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memaparkan potensi Teknologi Terahertz (THz) untuk komunikasi nirkabel. Potensi tersebut sudah melalui pertimbangan para ilmuwan.

Berdasarkan siaran pers BRIN yang InfoPublik terima pada Senin (5/8/2024), dalam beberapa dekade terakhir, kebutuhan data dan informasi telah meningkat secara signifikan, seiring dengan pertumbuhan jumlah perangkat terhubung dan layanan yang tersedia. Teknologi yang ada saat ini, seperti gelombang mikro 4G dan fotonika, belum mampu memenuhi permintaan yang semakin meningkat. Sehingga, diperlukan teknologi yang lebih canggih.

Peneliti Pusat Riset Telekomunikasi BRIN, Hana Arisesa, mengatakan, aplikasi teknologi THz sangat beragam, termasuk dalam bidang spektroskopi, pencitraan (imaging), astronomi, deteksi, pengujian (testing), dan terutama sebagai teknologi potensial untuk komunikasi nirkabel masa depan.

“Peluang pengembangan teknologi THz di masa depan masih sangat terbuka lebar. Meskipun, saat ini teknologi ini belum banyak digunakan secara luas,” kata Hana.

Hana menyampaikan, potensi teknologi THz semakin terbuka lebar, terutama dalam bidang telekomunikasi. Pada awal 2000-an, banyak penelitian dilakukan untuk mengeksplorasi penggunaan THz dalam komunikasi nirkabel (wireless communication), dengan tujuan memenuhi kebutuhan data yang semakin meningkat di masa depan.

“Namun, dengan banyaknya riset yang sedang dilakukan, tidak menutup kemungkinan teknologi THz akan menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari di masa depan,” imbuh Hana.

Teknologi THz beroperasi pada pita frekuensi terahertz, yaitu antara 100 GHz hingga 10.000 GHz. Pita frekuensi ini terletak di antara pita frekuensi microwave dan inframerah (infrared), yang telah lebih dahulu dikenal dan digunakan.

“Oleh karena itu, THz sering disebut juga sebagai teknologi sub-inframerah atau inframerah jauh (far-infrared),” ujarnya.

Hana menyebut, teknologi THz tidak hadir begitu saja. Perkembangannya telah melalui berbagai tahapan dan tantangan, dengan sejarah yang panjang dalam membentuk ekosistem yang tepat.

Sejak awal abad ke-20, teknologi yang mendasari THz telah mulai berkembang. Pada pertengahan abad ke-20, THz telah digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk spektroskopi, pencitraan (imaging), dan astronomi. Meskipun demikian, riset THz menghadapi berbagai keterbatasan yang masih harus diatasi.

Kepala Pusat Riset Elektronika BRIN, Yusuf Nur Wijayanto, turut menyampaikan bahwa teknologi THz merupakan solusi alternatif yang menyediakan kemampuan nirkabel dan pita lebar.

“Dengan kata lain, tingkat mobilitas tinggi pada aplikasi bidang telekomunikasi dan non-kontak untuk bidang penginderaan sedang pita lebar dapat menyediakan kemampuan membawa data yang cepat dan memberikan peningkatan akurasi,” ujar Yusuf.

Yusuf menerangkan, pengembangan dari semua sisi, baik dari perangkat maupun sistem THz, akan menjadi fokus riset ke depannya, sehingga bisa mengaplikasikan teknologi ini di berbagai bidang.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Rabu, 18 September 2024 | 13:31 WIB
BRIN- MAB-UNESCO Tingkatkan Konservasi Cagar Biosfer melalui Periodic Review
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Rabu, 11 September 2024 | 21:08 WIB
BRIN Rekomendasikan Teknologi AI untuk Atasi Kebocoran Sampah Plastik ke Laut
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Selasa, 10 September 2024 | 18:18 WIB
BRIN Dorong Inovasi Penanganan Sampah Plastik di Laut untuk Jaga Ekosistem Laut Indonesia
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Selasa, 10 September 2024 | 18:13 WIB
BRIN Ciptakan Purwarupa Sistem Jaringan Detektor Bawah Air
  • Oleh MC KOTA TIDORE
  • Selasa, 10 September 2024 | 15:54 WIB
Mengenal Karst Sagea, Destinasi Riset Keanekaragaman Hayati di Halmahera Tengah
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Senin, 9 September 2024 | 13:12 WIB
Poltek Nuklir Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa dengan Sertifikasi dan Program MBKM
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Rabu, 4 September 2024 | 14:15 WIB
BRIN Imbau Pentingnya Perlindungan Kekayaan Intelektual untuk Cegah Biopiracy
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Selasa, 3 September 2024 | 15:14 WIB
BRIN Tegaskan Komitmen Cegah Wabah Mpox di Indonesia melalui Riset Terintegrasi