- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Rabu, 23 Oktober 2024 | 05:36 WIB
: Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Ruang Jepara, Istana Merdeka, Jakarta, pada Sabtu, 21 September 2024. Foto: BPMI Setpres/Vico
Oleh Untung Sutomo, Minggu, 22 September 2024 | 07:27 WIB - Redaktur: Untung S - 439
Jakarta, InfoPublik – Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), melakukan kunjungan ke Presiden Joko Widodo di Ruang Jepara, Istana Merdeka, Jakarta, pada Sabtu (21/9/2024). Dalam pertemuan itu, SBY menyampaikan peran barunya sebagai penasihat khusus aliansi sedunia untuk membasmi malaria dan menjelaskan komitmen Indonesia dalam menurunkan angka kasus malaria di dalam negeri.
"Pagi ini saya menghadap Bapak Presiden sehubungan dengan peran dan amanah yang saya jalankan sebagai penasihat khusus aliansi sedunia untuk membasmi malaria. Saya mendapatkan amanah untuk menjadi special advisor di Asia Pasifik," ungkap SBY usai pertemuan dengan Presiden Jokowi, dikutip dari BPMI Setpres.
Dalam pertemuan tersebut, SBY menekankan bahwa Indonesia memiliki kepentingan besar untuk menurunkan angka kasus malaria, terutama di wilayah-wilayah yang masih terdampak seperti Papua, Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku, dan Kalimantan Timur. SBY juga menyatakan akan menghadiri forum Asia Pacific Leaders Malaria Alliance (APLMA) yang akan diselenggarakan di New York.
"Saya sampaikan kepada Presiden bahwa Indonesia juga memiliki komitmen untuk mengatasi malaria. Saya akan berangkat ke New York selama sekitar seminggu untuk membahas langkah-langkah strategis di forum aliansi malaria sedunia," jelas SBY.
Forum Global untuk Basmi Malaria
SBY menekankan bahwa forum APLMA ini sangat penting untuk mempercepat upaya global dalam membasmi malaria, penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan di berbagai negara. Ia juga menyoroti pentingnya kerja sama lintas negara dalam memerangi penyakit ini.
"Kita tidak ingin malaria terus ada dan belum teratasi, baik di dunia maupun di Indonesia. Di negeri kita sendiri, wilayah Papua masih menjadi prioritas, begitu pula NTT, Maluku, dan Kalimantan Timur yang masih terdampak malaria," tambah SBY.
Pertemuan ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk berperan aktif dalam aliansi global untuk membasmi malaria, serta pentingnya keterlibatan Indonesia dalam forum-forum internasional yang membahas langkah-langkah penanganan penyakit ini.