Kemendikbudristek Perkuat Kemitraan Pendidikan Vokasi dengan Dunia Usaha dan Industri melalui Mitras DUDI

: Foto kegiatan Rembuk Pendidikan Vokasi SkillsIndonesia 2045 (Foto: Dok Kemendikbuidristek)


Oleh Pasha Yudha Ernowo, Senin, 22 Juli 2024 | 13:16 WIB - Redaktur: Untung S - 230


Jakarta, InfoPublik - Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI), Uuf Brajawidagda, menyatakan bahwa dalam empat tahun pertama Mitras DUDI di level nasional telah diluncurkan 197 skema okupasi dan melibatkan 1.038.000 alumni SMK dalam penelusuran lulusan.

Di level wilayah, telah terbentuk ekosistem kemitraan yang mencakup 27 provinsi, menghasilkan lebih dari 8.200 kesepakatan dan memetakan potensi wilayah di seluruh provinsi.

“Upaya dan kerja keras telah dilakukan oleh satuan pendidikan vokasi. Namun demikian, terbangunnya ekosistem kemitraan pendidikan vokasi yang berkelanjutan dan organik di setiap satuan pendidikan vokasi untuk mewujudkan keselarasan yang berkualitas tinggi dengan dunia kerja masih perlu terus kita perjuangkan,” ujar Uuf dalam keterangan tertulis yang diterima InfoPublik, Senin (22/7/2024).

Uuf juga menyampaikan beberapa hasil studi atau kajian yang telah dilakukan oleh Mitras DUDI. Di antara studi-studi tersebut adalah (1) studi keselarasan SMK dengan potensi ekonomi daerah di 38 provinsi di Indonesia (2023); (2) studi tentang future of jobs yang sedang dalam proses; (3) hasil-hasil pelaksanaan ekosistem kemitraan di 27 provinsi yang sedang tahap finalisasi; (4) studi kasus di 7 kawasan ekonomi khusus dan kawasan industri terpadu untuk memahami fenomena keselarasan berbasis kekhususan dan keunikan wilayah (2024); dan (5) tracer study kebekerjaan dan mobilitas lulusan SMK (2023-2024).

“Dari studi keselarasan yang pertama di 38 provinsi tersebut diperoleh gambaran makro bahwa keselarasan masih bervariasi di antara daerah ketika kita membandingkan potensi ekonomi daerah dan konsentrasi keahlian di SMK. Yang terdapat pada SMK di hampir semua daerah, dan hanya di beberapa daerah menunjukkan keselarasan yang cukup tinggi, seperti di Bali dan Kepulauan Riau,” ucapnya.

Uuf menambahkan, secara umum hasil kajian menunjukkan terdapat tren yang konsisten, dari enam komponen sistem satuan pendidikan vokasi, yaitu kurikulum, pembelajaran, pendidik dan tenaga kependidikan (PTK), peserta didik, sarana dan prasarana (sarpras), dan kemitraan. Kelemahan keselarasan justru terjadi pada tiga komponen sistem yang menjadi penciri khusus pendidikan vokasi, yaitu komponen PTK, sarpras, dan kemitraan.

“Dari ketiga komponen tersebut, lemahnya komponen kemitraan satuan pendidikan vokasi dengan DUDI menjadi fenomena yang menarik dan perlu mendapat perhatian lebih,” kata Uuf.

Ia juga mengatakan, untuk membangun kemitraan yang baik antara satuan pendidikan vokasi dan DUDI, dibutuhkan komitmen dan kesungguhan semua pihak, terutama pihak DUDI, baik dari sisi cara pandang, keberadaan, keterjangkauan, kesesuaian kompetensi, kualifikasi, maupun kebersediaan DUDI yang bersangkutan.

“Keseluruhan keunikan tersebut menunjukkan bahwa untuk meningkatkan kemitraan satuan pendidikan vokasi dengan DUDI, perlu adanya pendekatan holistik yang melibatkan berbagai pihak terkait, dan pengelolaan kemitraan yang lebih profesional dan terorganisir,” imbuhnya.

Dalam kegiatan Rembuk Pendidikan Vokasi SkillsIndonesia 2045 juga diadakan sesi pameran, sebanyak 41 stan pameran yang terdiri dari 7 stan kementerian/lembaga; 30 stan industri yang berasal dari 6 sektor industri yaitu Industri Kreatif, Hospitality, Bidang Konstruksi dan Manufaktur, Bidang Bisnis Digital, Bidang Retail, Agroteknologi, Pertanian, dan Perikanan; serta 4 stan yang berasal dari Kawasan Ekonomi Khusus.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Jumat, 6 September 2024 | 21:32 WIB
Kemendikbudristek Tingkatkan Kesadaran Literasi Jelang Hari Aksara Internasional 2024
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Jumat, 6 September 2024 | 21:30 WIB
Kemendikbudristek Gelar KILA 2024 untuk Kenalkan Lagu Anak Berkualitas
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Kamis, 5 September 2024 | 20:18 WIB
Program Tunas Bineka: Paus Fransiskus Ajak Pelajar Jakarta Menghargai Perbedaan
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Kamis, 5 September 2024 | 18:48 WIB
Mastera 2024: Membangun Potensi Sastrawan Muda Asia Tenggara
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Selasa, 3 September 2024 | 20:14 WIB
Kurikulum Merdeka Dorong Pengenalan dan Pengembangan Potensi Murid
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Selasa, 3 September 2024 | 20:13 WIB
Jawa Timur Raih Juara Umum OSN 2024 dengan Total 56 Medali