- Oleh Fatkhurrohim
- Rabu, 11 Desember 2024 | 00:26 WIB
: Perhelatan Keroncong Svaranusa 2024 yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sukses diselenggarakan. Event ini mengusung tema Bhinneka Tunggal Irama, Ora Keroncong Ora Kepenak (Foto: Dok Kemendikbudristek)
Oleh Pasha Yudha Ernowo, Senin, 1 Juli 2024 | 21:16 WIB - Redaktur: Untung S - 314
Jakarta, InfoPublik – Perhelatan Keroncong Svaranusa 2024, yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), sukses digelar di Banyumas. Dengan tema Bhinneka Tunggal Irama, Ora Keroncong Ora Kepenak, acara itu juga bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Banyumas dan Yayasan Svara Irama Nusantara.
Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Fitra Arda, menuturkan pentingnya melestarikan dan mengembangkan musik keroncong sebagai warisan budaya.
“Keroncong sebagai salah satu warisan budaya sudah sewajarnya kita jaga bersama-sama, antara pemerintah dan masyarakat, di tengah gempuran arus modernisasi yang sangat pesat. Harapan kami adalah agar keroncong dapat tumbuh dan berkembang, dicintai, dan diapresiasi masyarakat luas sehingga musik keroncong dapat kita jumpai, kita nikmati, dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” ujar Fitra dalam keterangan tertulis yang diterima InfoPublik, Senin (1/7/2024).
Penjabat (Pj) Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro, menyampaikan terima kasih atas suksesnya penyelenggaraan Keroncong Svaranusa 2024 di daerahnya. Ia menekankan bahwa pagelaran berskala nasional ini mampu menjadi penggerak ekonomi dan sosial masyarakat Banyumas.
“Terima kasih telah percaya kepada kota kami untuk menjadi tempat digelarnya pentas besar seperti ini. Kultur masyarakat kami tentu antusias melihat bagaimana sebuah pergelaran mewah orkestra mau ditempatkan di ruang terbuka, menyatu dengan pasar malam kerakyatan. Tentu ini bukan hanya menjadi tontonan, tetapi juga menjadi roda penggerak untuk kemajuan Bayumas,” ucap Hanung.
Fajri Sinaga, pemain orkestra di Keroncong Svaranusa 2024, mengungkapkan bahwa kegiatan ini dapat menggali potensi masyarakat lokal dan mengembangkan musik keroncong agar dikenal di mancanegara.
Penata musik Wahyudin Maulana Dwi Ansar menambahkan bahwa acara ini dapat menumbuhkan minat generasi muda terhadap masa depan musik keroncong, dengan harapan ajang serupa bisa diselenggarakan secara lebih spektakuler di masa mendatang.
Onik, salah satu warga yang menyaksikan Keroncong Svaranusa 2024, mengungkapkan kekagumannya pada kolaborasi antara musik keroncong dan modern.
“Sangat bagus menyaksikan kolaborasi antara musik modern, ambyar, dan keroncong, kemudian antusias warga Banyumas memberikan rasa bangga. Kemudian konsep acaranya juga megah dihadirkan di Menara Pandang Purwokerto sebagai simbol kota, semoga Keroncong Svaranusa ada lagi di sini,” tukas Reza.
Sebanyak 30 musisi dari berbagai daerah di Pulau Jawa melakukan karantina selama tiga hari di Baturaden, Banyumas. Mereka diberi pelatihan meramu nada dan lirik, sehingga berhasil merekam delapan lagu baru bergenre keroncong asli yang dibawakan para musisi dan vokalis generasi muda.
Sejumlah maestro keroncong turut menyemarakkan Keroncong Svaranusa 2024, termasuk Tuti Maryati, Fajar Sopsan, dan Ndarboy Genk, yang diiringi oleh simfoni orkestra keroncong pimpinan Komposer Puput Pramuditya.
Keroncong Svaranusa merupakan salah satu upaya Kemendikbudristek dalam menerjemahkan amanat UU Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, dengan tujuan untuk melestarikan warisan budaya bangsa.