Mendikdasmen: Serang Guru di Papua, KKB tidak Berperikemanusiaan

: Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu`ti (Foto: Dok Kemendikdasmen)


Oleh Pasha Yudha Ernowo, Senin, 24 Maret 2025 | 18:27 WIB - Redaktur: Untung S - 626


Jakarta, InfoPublik – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, mengungkapkan duka cita yang mendalam atas serangan kekerasan yang menimpa seorang guru di Kabupaten Yakuhimo, Papua Pegunungan.

Serangan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) itu dianggap sebagai tindakan yang sangat tidak berperikemanusiaan dan mencederai nilai-nilai kemanusiaan.

Karena itu, lanjut Mendikdasmen pihaknya akan terus memprioritaskan keamanan maksimal bagi tenaga pengajar dan guru di daerah rawan konflik termasuk Papua.

“Saya telah menerima informasi dari aparat keamanan dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) kami di Papua mengenai kejadian ini. Kemendikdasmen akan segera menemui keluarga korban di Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk memberikan bantuan moril dan materil,” ungkap Mendikdasmen Abdul Mu’ti dalam keterangan pers yang disampaikan di Jakarta, Senin (24/3/2025).

Menteri Mu’ti menegaskan bahwa kementeriannya terus berkoordinasi dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) untuk mencari solusi yang tepat bagi guru-guru yang bertugas di daerah-daerah rawan konflik seperti Papua. Keamanan para pendidik di wilayah tersebut menjadi perhatian utama Kemendikdasmen.

“Keamanan para guru di daerah konflik terus menjadi fokus kami. Kami berharap agar para guru dapat bekerja dengan aman dan nyaman, karena mereka merupakan garda terdepan dalam mencerdaskan bangsa. Kami juga berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi di masa depan,” tegas Mendikdasmen Abdul Mu’ti.

Dalam upaya meningkatkan keamanan dan dukungan bagi para guru, Kemendikdasmen telah memperkenalkan program "TNI Mendidik" yang dimulai pada 2019. Program ini bertujuan untuk memberikan perlindungan dan dukungan kepada guru-guru yang bertugas di daerah rawan. Selain itu, kementerian juga berencana untuk melibatkan pihak kepolisian dalam program serupa yang dinamakan “Polisi Mendidik,” khususnya di daerah-daerah yang rawan kekerasan.

Dengan langkah-langkah itu, Kemendikdasmen berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi para pendidik, sehingga mereka dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan memberikan pendidikan yang berkualitas kepada anak-anak di seluruh Indonesia.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Eko Budiono
  • Senin, 21 April 2025 | 15:02 WIB
Wamendagri Imbau Perempuan untuk Bangkit demi Indonesia
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Senin, 21 April 2025 | 13:47 WIB
Mendikdasmen Dorong Kolaborasi untuk Pendidikan Bermutu di Indonesia
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Sabtu, 19 April 2025 | 21:19 WIB
Perpustakaan Keliling Membawa Ilmu ke Setiap Sudut Lumajang
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Sabtu, 19 April 2025 | 21:17 WIB
Perpustakaan Lumajang Hadirkan Literasi dalam Genggaman
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 18 April 2025 | 14:12 WIB
Membangun Masa Depan Lumajang lewat Sinergi Pendidikan Tinggi
  • Oleh Eko Budiono
  • Kamis, 17 April 2025 | 17:01 WIB
Mensos: Guru di Sekolah Rakyat Diprioritaskan dari ASN