- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Senin, 23 September 2024 | 14:54 WIB
: Badan Riset dan Inovasi Nasional/ foto: Humas BRIN
Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Senin, 23 September 2024 | 10:15 WIB - Redaktur: Untung S - 114
Jakarta, InfoPublik – Indonesia berkolaborasi International Atomic Energy Agency (IAEA) atau Badan Tenaga Atom Internasional mendorong penguatan infrastruktur program energi nulklir.
Penguatan kolaborasi tersebut akan diimplementasikan pada acara kegiatan Workshop untuk proyek kerja sama teknis INT 2024 bertajuk “Interregional Workshop on Self-Evaluation on Infrastructure Development for New Nuclear Power Programmes”, yang akan digelar pada 23-27 September 2024.
Indonesia berpartisipasi aktif dalam proyek INT2024. Penyelenggaraan kegiatan itu akan memberikan berbagai manfaat positif bagi Indonesia sebagai tuan rumah.
Selain memberikan kesempatan Indonesia menjadi fasilitator penguatan kompetensi negara-negara anggota IAEA, kegiatan ini juga selaras dengan rencana pemanfaatan energi nuklir dalam pembangunan sektor energi nasional. Di mana saat ini pemerintah Indonesia tengah mematangkan rencana konstruksi dan operasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) sebagai bagian dari target Kebijakan Energi Nasional (KEN) menuju optimalisasi pemanfaatan Energi Baru dan Energi Terbarukan (EBET).
Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan BRIN, Mego Pinandito menyampaikan, Indonesia tengah mematangkan rencana pemanfaatan energi nuklir untuk pembangkit tenaga listrik, sebagai bagian dari upaya optimalisasi pemanfaatan EBET dalam bauran energi nasional, serta dalam rangka mendukung pemenuhan target NZE hingga tahun 2060.
Dalam penyusunan rencana program energi nuklir nasional, perlu dilakukan penyiapan dan penguatan berbagai aspek infrastruktur mengacu pada pedoman IAEA (IAEA Milestone Approach), untuk memastikan program energi nuklir nasional dapat terlaksana sesuai perencanaan.
“Penyiapan dan penguatan berbagai aspek infrastruktur program energi nuklir sangatlah penting untuk memastikan rencana pemanfaatan energi nuklir di Indonesia dapat terlaksana dengan baik dan sesuai perencanaan, baik dari aspek keekonomian, kesiapan teknologi, SDM, hingga aspek keselamatan. Melalui partisipasi dalam program kerjasama teknis IAEA, Indonesia dapat mengambil manfaat dalam penguatan infrastruktur program energi nuklir nasional, serta mengambil peran sentral sebagai fasilitator penguatan kompetensi bagi negara-negara anggota lain yang berminat mengembangkan program energi nuklir di negaranya,“ ujar Mego pada Minggu (22/9/2024).
Mego menyebutkan, pengalaman Indonesia dalam penyiapan dan penguatan infrastruktur program energi nuklir nasional ini dapat menjadi aset penting untuk mendorong peran Indonesia dalam kolaborasi ke depan bersama negara anggota lainnya dalam pertukaran kompetensi dan kepakaran terkait penguatan infrastruktur nuklir, dibawah payung kerjasama teknis IAEA.
Workshop Infrastruktur Nuklir IAEA yang diselenggarakan di kantor pusat BRIN pada tanggal 23-27 September 2024 itu melibatkan partisipasi 30 peserta dari 21 negara representatif anggota IAEA yang berpartisipasi dalam proyek INT2024, serta tengah merencanakan pengembangan program energi nuklir nasional di negaranya.
Kegiatan tersebut berfokus untuk memfasilitasi pembahasan berbagai aspek untuk kaji diri kesiapan infrastruktur energi nuklir nasional, dalam rangka mendukung negara anggota IAEA yang merencanakan pengembangan program energi nuklir. Sebagai bagian dari proyek kerjasama teknis INT2024, kegiatan itu diharapkan dapat mendukung minat negara-negara anggota IAEA dalam pemanfaatan energi nuklir yang semakin meningkat