Selasa, 1 April 2025 22:44:32

Struktur Tim Danantara Jadi Penguatan Sinyal Kepercayaan Pasar Global

: Tamu undangan memegang katalog badan pengelola investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) di Istana Negara, Jakarta, Senin (24/2/2025). Presiden Prabowo mengatakan bahwa Danantara sebagai dana kekayaan Negara atau sovereign wealth fund Indonesia itu akan mengelola aset senilai lebih dari 900 miliar dolar AS, dengan proyeksi dana awal mencapai 20 miliar dolar AS. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nz


Oleh Isma, Rabu, 26 Maret 2025 | 09:42 WIB - Redaktur: Untung S - 668


Jakarta, InfoPublik - Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) memastikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati masuk dalam jajaran dewan pengawas. Sri Mulyani makin menguatkan struktur tim sehingga berpotensi membangun kepercayaan pasar investasi global.

Analis Ekuitas dari Kiwoom Sekuritas, Oktavianus Audi, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (25/3/2025) mengatakan bahwa struktur tim Danantara berpotensi membangun kepercayaan pasar.

Alasannya, lanjut Oktavianus Audi, karena Danantara dipimpin oleh nama-nama global yang memiliki kredibilitas di sektor keuangan.

Seperti diketahui, pada 24 Maret 2025, Danantara resmi menyampaikan nama-nama pengurusnya. Digadang-gadang, para pengurus Danantara menjadi sebuah "Tim Impian" untuk merumuskan strategi pengelolaan dan pengembangan dana tersebut.

Tim ini mencakup sejumlah nama-nama yang cukup dikenal pasar. Di jajaran Board of Danantara ada Rosan Roeslani sebagai Kepala Badan/Chief Executive Officer (CEO), Dony Oskaria sebagai Chief Operational Officer (COO), dan Pandu Sjahrir menjabat Chief Investment Officer (CIO).

Jajaran Dewan Pengawas ada nama Erick Thohir, Muliaman Hadad, Sri Mulyani Indrawati, serta para Menko dan Mensetneg.

Jajaran Dewan Pengarah ada nama Joko Widodo (Jokowi) dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sedangkan jajaran Dewan Penasihat ada Ray Dalio, Helman Sitohang, Jeffrey Sachs, F. Chapman Taylor, dan Thaksin Shinawatra.

Danantara, yang resmi diluncurkan bulan lalu, menjadi instrumen utama Presiden Indonesia Prabowo Subianto untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen pada 2029. Danantara ini bertanggung jawab mengelola saham-saham perusahaan milik negara dan menginvestasikan kembali dividen ke dalam proyek-proyek komersial. Danantara yang akan mengelola lebih dari AS$900 miliar ini disebut-sebut sebagai versi Indonesia dari Temasek, perusahaan investasi milik pemerintah Singapura.

Dalam investasi tahap pertama senilai $20 miliar, Danantara akan fokus pada proyek-proyek di sektor pengolahan sumber daya alam, pengembangan kecerdasan buatan, serta ketahanan energi dan pangan.

Wijayanto Samirin, ekonom dari Universitas Paramadina, mengingatkan bahwa manajemen Danantara harus memastikan dana kelolaan tersebut tidak menjadi sasaran campur tangan politik di masa depan.

Indonesia Miliki Pemikiran Kelas Dunia

Dalam artikel berjudul “Panicked Investors Should Give Indonesia a Second Look” yang ditulis Nigel Green di Asiatime.com, disebut bahwa penunjukkan ini sebaiknya dilihat sebagai tanda atas komitmen Indonesia dalam profesionalisasi serta pendekatan yang bersifat global terhadap kekayaan negara.

“Investor di seluruh dunia seharusnya menyambut perkembangan ini, bukan menjauh. Ray Dalio adalah salah satu investor paling disegani di zaman kita. Jeffrey Sachs telah menghabiskan waktu puluhan tahun untuk memberi nasihat kepada pemerintah tentang pembangunan berkelanjutan dan kebijakan ekonomi berkelanjutan. Hal ini saja sudah menunjukkan betapa seriusnya misi dan status inisiatif tersebut,” tulis dia dikutip dari Asiatimes.com, Rabu (26/3/2025).

Tulisan di media asing yang berbasis di Hong Kong tersebut juga menyebut bahwa langkah ini menjadi bukti yang kuat bahwa Indonesia ingin memiliki pemikiran kelas dunia dan tidak takut untuk diawasi oleh mereka yang memiliki standar tertinggi. Pesan lainnya yang ingin disampaikan kepada dunia adalah bahwa Indonesia tidak akan terjebak dalam sistem pemerintahan otoriter atau keuangan yang tidak terkendali.

"Indonesia berusaha melompat ke era baru kapitalisme negara yang strategis, di mana manajemen profesional dan kepentingan publik dapat berjalan bersamaan dan tidak saling bertentangan,” sambungnya.

Investor sering kali menuntut perubahan, tetapi mereka menjadi takut ketika perubahan tersebut terlihat tidak biasa. Mengalihkan dividen BUMN melalui struktur baru mungkin tidak biasa, tetapi situasi saat ini tidak dapat dipertahankan.

“Bagi Asia secara lebih luas, ini harus menjadi peringatan. Banyak negara di wilayah ini memiliki sumber daya negara yang sangat besar, namun sering kali tidak dikelola dengan baik, tidak dimanfaatkan secara maksimal, atau dipolitisasi. Mereka dapat memperoleh manfaat yang sangat besar dengan memperkenalkan penasihat eksternal,” tulisnya.

Lebih lanjut, artikel itu juga menyebut bahwa pasar membuat kesalahan besar minggu ini. Mereka salah mengira ambisi sebagai ketidakstabilan, reformasi sebagai risiko. Ini adalah kesalahan yang sangat mahal. “Dengan tata kelola yang tepat dan kerja sama internasional, Danantara dapat menjadi contoh bagi jenis baru dana kekayaan negara yang tidak hanya berinvestasi pada aset, tapi juga pada masa depan,” pungkasnya.

Kerja Sama dengan NDB

Di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (25/3/2025), Sri Mulyani yang menjadi bagian dari Dewan Pengawas Danantara mengungkapkan bahwa Danantara bisa bekerja sama dengan New Development Bank (NDB) dalam hal pengelolaan dana investasi.

Indonesia sudah mendeklarasikan diri untuk bergabung dengan NDB. Lembaga ini merupakan sebuah bank yang didirikan oleh negara-negara BRICS untuk memobilisasi Sumber Daya Alam (SDA) dalam pengembangan infrastruktur dan proyek pengembangan berkelanjutan. NDB fokus pada pembangunan infrastruktur, pengentasan kemiskinan dengan program-program yang mendukung industrialisasi sehingga akan menambah penciptaan lapangan pekerjaan.

Menurut Sri Mulyani, sejak Indonesia menjadi anggota BRICS, NDB sudah banyak melakukan pendekatan kepada pihaknya. Pihaknya pun menganalisis ajakan itu sebagai sesuatu yang positif dan bisa mendorong ekonomi Indonesia.

"Jadi banyak pekerjaan teknis yang sudah kita diskusikan dengan mereka, menjadi membership itu seperti apa," ungkap Sri Mulyani.

NDB banyak memaparkan apa saja kontribusi yang bisa diberikan NDB kepada pembangunan Indonesia, salah satunya kolaborasi pembangunan ekonomi melalui investasi bersama BPI Danantara. Kolaborasi antara Danantara dan NDB akan didalami pemerintah.

"Kemudian, bagaimana kontribusi NDB terhadap ekonomi dan pembangunan Indonesia sendiri. Kan kita juga punya Danantara, nanti bisa berkolaborasi dan lain-lain," kata Menkeu.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB DEMAK
  • Minggu, 30 Maret 2025 | 16:34 WIB
Demak Susun Arah Pembangunan lewat Musrenbang RKPD 2026 dan Forum RPJMD
  • Oleh Untung Sutomo
  • Selasa, 25 Maret 2025 | 17:05 WIB
Ray Dalio dan Tim Impian Danantara Disambut Positif Publik
  • Oleh MC KAB MUARA ENIM
  • Minggu, 30 Maret 2025 | 14:27 WIB
Bupati Muara Enim Serahkan LKPJ 2024, Ekonomi Tumbuh 5,54 Persen