- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Rabu, 1 Januari 2025 | 20:49 WIB
: Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo/Foto: Biro Komunikasi Publik Kementerian PU
Oleh Farizzy Adhy Rachman, Senin, 30 Desember 2024 | 17:16 WIB - Redaktur: Untung S - 328
Jakarta, InfoPublik — Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, terus mendorong percepatan program swasembada pangan melalui dukungan infrastruktur sumber daya air (SDA). Upaya ini dilakukan melalui optimalisasi kerja Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Balai Wilayah Sungai (BWS) di seluruh Indonesia. Dukungan ini menjadi bagian dari arahan Presiden Prabowo Subianto, yang menjadikan swasembada pangan sebagai salah satu prioritas utama pemerintah.
Saat memberikan arahan kepada BBWS dan BWS di Kantor Kementerian PU, Jakarta pada Senin (30/12/2024), Menteri PU menegaskan pentingnya peran proaktif kedua balai tersebut untuk memanfaatkan infrastruktur yang ada guna mempercepat capaian swasembada pangan pada 2025. Ia menekankan agar pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya jangka pendek dapat dioptimalkan sembari mempersiapkan langkah jangka panjang.
“Salah satu kunci keberhasilan swasembada pangan adalah keterlibatan aktif balai-balai. Kita manfaatkan waktu yang ada dengan pekerjaan yang bisa diselesaikan dalam waktu kurang dari 30 hari, tetapi berdampak besar, seperti rehabilitasi irigasi,” ujar Menteri Dody dalam keterangan yang diterima InfoPublik.
Dalam mendukung program ini, Kementerian PU bekerja sama dengan Kementerian Pertanian dan TNI, menyusun sinkronisasi target untuk menambah luas tanam sebesar 2.087.602 hektare (ha) dari target total 2.585.602 ha. Luas tersebut terdiri atas irigasi sebesar 537.855 ha, optimalisasi lahan (OPLAH) sebesar 665.485 ha, dan pompanisasi sebesar 884.261 ha. “Kami menyiapkan time line dari Januari hingga pertengahan 2025, memastikan air dapat mengalir dengan volume dan waktu yang tepat,” tambahnya.
Sejumlah langkah telah dilakukan Kementerian PU untuk mendukung swasembada pangan, di antaranya penyusunan rencana pekerjaan fisik seperti pembangunan saluran, bangunan air, pintu air, pompa drainase, serta pengadaan pompa dan pipa untuk mendukung pompanisasi. Selain itu, Kementerian PUPR juga turut menyiapkan rencana tanam padi dan pengadaan sarana prasarana produksi (saprodi).
Dalam rangka optimalisasi lahan, Kementerian PU telah merancang normalisasi dan pemeliharaan saluran irigasi sepanjang 2.600 kilometer (km), rehabilitasi bangunan atau pintu air sebanyak 2.490 unit, serta pengadaan dan pemasangan pompa drainase sebanyak 10 unit.
Dody berharap dukungan ini dapat mempercepat pencapaian swasembada pangan sesuai target yang telah ditetapkan. “Kami memastikan infrastruktur air mendukung kebutuhan pertanian dengan optimal, sehingga produksi pangan dalam negeri dapat meningkat secara signifikan,” tandasnya.