- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Rabu, 1 Januari 2025 | 20:49 WIB
: Pj Gubernur DKI mengunjungi museum MRT Jakarta dalam rangkaian kegiatan JeJAKi Jakarta di Kawasan Kota Tua pada Selasa (31/12/2024)/Foto : Istimewa
Oleh Farizzy Adhy Rachman, Selasa, 31 Desember 2024 | 15:55 WIB - Redaktur: Untung S - 138
Jakarta, InfoPublik — Pemerintah Kota Jakarta menggelar kegiatan “JeJAKi Jakarta” sebagai rangakaian kegiatan menyambut Tahun Baru 2025 di kawasan Kota Tua pada Selasa (31/12/2024). Kegiatan yang dihadiri langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi itu bertujuan untuk mengenang peristiwa bersejarah yang membentuk perjalanan Kota Jakarta dari masa ke masa.
Dalam sambutannya, Teguh menjelaskan bahwa kegiatan itu membawa banyak cerita masa lampau yang dapat meningkatkan kesadaran dan kecintaan masyarakat terhadap Jakarta. “Pagi ini kita lakukan JeJAKi Jakarta, napak tilas terkait bagaimana sejarah Kota Jakarta. Makanya kita mulai dari titik nol Jakarta,” ujar Teguh dalam pantauan InfoPublik.
Kegiatan yang berlangsung dari pukul 07.00 hingga 09.00 WIB itu dimulai dari Hotel House of Tugu sebagai titik kumpul. Dengan mengenakan pakaian tradisional Betawi, seperti Pangsi, Encim, peci hitam, dan golok sebagai aksesori pelengkap Pj Gubernur Jakarta bersama jajaran mengendarai sepeda, menyusuri keindahan kawasan Kota Tua sambil mendengarkan kisah-kisah sejarah tetang asal usul Kota Jakarta.
Destinasi pertama adalah Jembatan Kota Intan, yang terbuat dari kayu dan masih mempertahankan gaya aslinya sejak 1938. Rombongan dijelaskan mengenai sejarah jembatan yang dahulu berfungsi sebagai jembatan gantung untuk mengakomodasi lalu lintas perahu serta mengatasi banjir.
Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan mengunjungi Museum Sejarah Jakarta atau Museum Fatahillah, sebuah bangunan bersejarah yang pada 1626 digunakan sebagai Balai Kota pada masa pemerintahan Gubernur Jan Pieterszoon Coen. Di dalam museum, Pj Gubernur dan rombongan mempelajari pengaruh berbagai zaman, mulai dari budaya asli, kerajaan Hindu-Buddha, kesultanan Islam, era kolonial, hingga kemerdekaan.
Selain Museum Fatahilah, rombongan juga mengunjungi Museum Seni Rupa dan Keramik yang dibangun pada 1870 sebagai Kantor Dewan Kehakiman pada masa Hindia Belanda. Pj Gubernur menikmati keanekaragaman arsitektur bangunan museum sembari mendengarkan penjelasan mengenai berbagai karya seni di dalamnya.
Di akhir tur, Pj Gubernur juga mengunjungi Stasiun Jakarta Kota atau Beos, yang telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya. Di stasiun ini, rombongan diajak mempelajari sejarah transportasi Jakarta, termasuk koleksi Museum MRT yang memuat temuan arkeologis dari proyek pembangunan jalur MRT.
Setelah menyelesaikan tur, rombongan kembali ke Balai Kota menggunakan bus Transjakarta. Teguh menyampaikan apresiasi dan harapannya agar kegiatan ini dapat memperkuat pemahaman dan kecintaan masyarakat terhadap Jakarta, sekaligus membangun komitmen menjadikan Jakarta sebagai kota global pada 2027, saat kota ini mencapai usia lima abad. Selain itu, kegiatan iji juga menjadi alternatif kegiatan dalam menyambut hari libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) di kawasan DKI Jakarta.
“Melalui JeJAKi Jakarta, kita dapat melihat bagaimana perkembangan kota dari masa ke masa, dan ini meningkatkan kecintaan kita terhadap sejarah dan masa depan Jakarta,” pungkas Teguh.