- Oleh Dian Thenniarti
- Jumat, 3 Januari 2025 | 19:06 WIB
: Menteri Pekerjaan Umum (PU) bersama para pejabat Kementerian dibawah Koordinasi Bidang Pangan saat menghadiri Rakor Bidang Pangan Jawa Tengah Tahun 2024 di Semarang pada Selasa (31/12/2024)/Foto : Biro Komunikasi Publik Kementerian PU
Oleh Farizzy Adhy Rachman, Selasa, 31 Desember 2024 | 18:50 WIB - Redaktur: Untung S - 281
Jakarta, InfoPublik – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menghadiri Rapat Koordinasi Terbatas (Rakor) Bidang Pangan Provinsi Jawa Tengah (Jateng) Tahun 2024 di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Selasa (31/12/2024).
Rakor yang dipimpin oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) itu bertujuan memperkuat koordinasi antarinstansi untuk mempercepat pelaksanaan program swasembada pangan, khususnya di Provinsi Jawa Tengah yang dikenal sebagai salah satu lumbung padi nasional.
Dalam pembukaan rakor, Zulhas menegaskan komitmen pemerintah untuk tidak mengimpor sejumlah bahan pokok, seperti beras, jagung, gula konsumsi, dan garam. Ia mengajak seluruh kepala daerah di Jawa Tengah untuk mendukung kebijakan ini dengan meningkatkan produktivitas pertanian di wilayah masing-masing.
“Pemerintah berkomitmen untuk menyerap seluruh hasil produksi gabah dan jagung dari petani dengan harga yang telah ditetapkan. Ini bisa dimanfaatkan oleh pemerintah daerah untuk mengoptimalkan pertanian di wilayah masing-masing,” ungkap Zulhas dalam keterangannya yang diterima InfoPublik.
Menteri PU Dody Hanggodo melaporkan bahwa sejak November 2024, Kementerian Pekerjaan Umum telah melakukan sinkronisasi program swasembada pangan bersama Kementerian Pertanian dan TNI AD. Program ini melibatkan survei dan verifikasi lapangan yang dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS/BWS) bersama Dinas Pertanian dan Badan Standar Instrumen Pertanian (BSIP).
“Dari hasil verifikasi lapangan, terdapat total penambahan luas tanam 2.087.602 hektare (ha), meliputi irigasi 537.855 ha, optimalisasi lahan (OPLAH) 665.485 ha, dan pompanisasi 884.261 ha,” jelas Dody.
Sebagai bagian dari dukungan terhadap program swasembada pangan, Kementerian PU mendukung pembangunan infrastruktur sumber daya air (SDA) yang terdiri dari normalisasi dan pemeliharaan saluran sepanjang 2.600 kilometer (km), rehabilitasi 2.490 unit bangunan dan pintu air, serta pengadaan dan pemasangan 10 unit pompa drainase.
Dody juga menambahkan bahwa dukungan pompanisasi mencakup pengadaan 30.400 unit pompa dan pemasangan pipa sepanjang 1.801 km, yang dilakukan bekerja sama dengan Kementerian Pertanian. Selain itu, teknologi tanam padi hemat air, seperti yang telah dikembangkan di Kabupaten Indramayu dan Majalengka, juga turut didorong oleh Kementerian PU.
Dalam mendukung kelancaran program ini, Kementerian PU juga menggandeng instansi terkait lainnya untuk menyusun rencana tanam padi dan penyediaan sarana prasarana produksi (saprodi). Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan Ditjen SDA Muhammad Adek Rizaldi, Direktur Irigasi dan Rawa Bestari, Kepala BBWS Pemali Juana Fikri Abdurrachman, dan Kepala Biro Komunikasi Publik Pantja Dharma Oetojo turut mendampingi Menteri Dody dalam rakor ini.
Dengan sinergi antarinstansi yang kuat, pemerintah optimistis bahwa target swasembada pangan dapat tercapai, khususnya di Provinsi Jawa Tengah, yang memiliki peran strategis sebagai salah satu lumbung pangan nasional.
Selain Menteri PU Dody Hanggodo, rakor ini juga dihadiri oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, serta para kepala daerah se-Jawa Tengah.
Dengan komitmen dan kerja sama yang solid antarinstansi serta dukungan dari pemerintah daerah, diharapkan program swasembada pangan di Provinsi Jawa Tengah dapat berjalan sukses dan memberikan kontribusi besar bagi ketahanan pangan nasional.