- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Minggu, 1 Desember 2024 | 15:06 WIB
: Menteri PKP Maruarar Sirait, Dirut Perum Perumnas Budi Saddewa Soediro dan Wamen BUMN Kartika Wijroatmodjo saat meninjau langsung lahan Blok K di Pulogebang, Jakarta Timur./Foto : Humas Kementerian PKP/Ristyan Mega Putra
Oleh Farizzy Adhy Rachman, Minggu, 1 Desember 2024 | 14:49 WIB - Redaktur: Untung S - 52
Jakarta, InfoPublik – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menyatakan dukungannya terhadap Perum Perumnas yang akan mengembangkan lahan Blok K di Pulogebang, Jakarta Timur. Di atas lahan seluas 3,4 hektare (ha) tersebut, Perumnas berencana membangun enam tower hunian vertikal setinggi 32 lantai dengan total 5.451 unit.
Dalam kunjungannya pada Sabtu (30/11/2024) petang, Maruarar langsung menerima paparan mengenai rencana pengembangan dari Direktur Utama (Dirut) Perum Perumnas, Budi Saddewa Soediro, serta Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo. “Hari ini saya meninjau langsung lokasi lahan yang selama ini idle. Ke depan, lahan ini akan dikembangkan menjadi hunian vertikal untuk rakyat,” ujar Maruarar dalam keterangan yang diterima InfoPublik pada Minggu (1/12/2024).
Menteri PKP menambahkan bahwa lokasi ini strategis karena dekat dengan Terminal Pulogebang dan beberapa stasiun kereta api seperti Stasiun Cakung dan Stasiun Klender Baru. Pengembangan lahan ini juga akan melibatkan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memastikan kelancaran pelaksanaan proyek.
Direktur Utama Perumnas, Budi Saddewa Soediro, menjelaskan bahwa dari total luas lahan 3,4 ha, sekitar 3,1 ha dapat dimanfaatkan. Hunian yang dibangun akan terdiri dari 20 persen unit untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebanyak 1.093 unit, dan 80 persen untuk masyarakat berpenghasilan menengah (MBM) sebanyak 4.358 unit. Ia juga memastikan bahwa 51 kepala keluarga yang saat ini menghuni lahan Blok K akan direlokasi ke rumah susun yang telah disiapkan di Pulogebang, dengan masa bebas biaya sewa selama tiga bulan. “Kami akan membangun tipe Studio 24 meter persegi (m2), 1 BR 33 m2, dan 2 BR 42 m2,” jelas Budi.
Selain hunian, tujuh lokasi unit usaha bagi warga yang mengumpulkan barang bekas juga telah disiapkan. “Kami berkomitmen memberikan tempat sementara bagi mereka agar tetap bisa menjalankan usaha,” tambahnya.
Proyek ini dijadwalkan mulai Desember 2024 dengan eksekusi lahan hingga Januari 2025. Groundbreaking akan dilakukan pada Februari 2025, dilanjutkan dengan pekerjaan pondasi hingga Juli 2025. Konstruksi ditargetkan rampung pada Juli 2027.
Pengembangan Blok K ini diharapkan menjadi solusi atas kebutuhan hunian vertikal di kawasan pusat pemerintahan Jakarta Timur. Lokasinya yang strategis dengan akses transportasi publik, termasuk stasiun KRL dan Transjakarta, menjadi nilai tambah bagi proyek ini.