- Oleh Mukhammad Maulana Fajri
- Kamis, 5 Desember 2024 | 18:32 WIB
: Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita saat acara Peringatan HBN 2024/ foto: humas Kemenperin
Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Kamis, 3 Oktober 2024 | 05:54 WIB - Redaktur: Untung S - 300
Jakarta, InfoPublik – Industri batik Indonesia terus berkembang sebagai salah satu warisan budaya yang diakui dunia. Dengan motif unik, teknik pembuatan yang khas, serta makna filosofis mendalam, batik tidak hanya menjadi identitas bangsa, tetapi juga berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi kreatif di tanah air.
Sebagai simbol kebanggaan nasional, industri batik kini beradaptasi dengan tren global tanpa kehilangan nilai-nilai tradisional, menciptakan peluang baru baik di pasar lokal maupun internasional. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen untuk melestarikan, mengembangkan, dan memajukan industri batik melalui sinergi dengan berbagai pihak.
Pada peringatan Hari Batik Nasional (HBN) 2 Oktober 2024, Kemenperin bekerja sama dengan Yayasan Batik Indonesia (YBI) menyelenggarakan berbagai acara untuk mempromosikan dan meningkatkan minat masyarakat dalam menggunakan batik. Dengan tema “Bangga Berbatik”, acara seremonial HBN 2024 diadakan di Mall Kota Kasablanka, Jakarta.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengucapkan terima kasih kepada YBI atas dedikasinya sejak 1994 dalam melestarikan dan mempromosikan batik. "Khususnya melalui HBN 2024 yang mengangkat Batik Tulis Gedhog Tuban, salah satu produk batik dengan keunikan tersendiri," ujar Agus dalam sambutannya, Rabu (2/10/2024).
Agus juga menyinggung tantangan yang dihadapi industri batik, terutama penurunan nilai ekspor. "Nilai ekspor industri batik sampai triwulan II tahun 2024 mencapai USD 8,33 juta, mengalami penurunan sebesar 8,29 persen dibanding periode yang sama tahun 2023," ungkapnya. Namun, Agus optimis dengan tren meningkatnya minat generasi muda terhadap batik, yang memberikan harapan cerah bagi pasar dalam negeri.
Kemenperin terus mendorong pertumbuhan industri batik melalui program-program yang melibatkan banyak pihak. Dalam HBN 2024, Kemenperin dan YBI memfasilitasi pendampingan Indikasi Geografis (IG) untuk Batik Tulis Gedhog Tuban, serta program lainnya seperti focus group discussion (FGD), pendampingan teknis produksi, dan fasilitasi mesin dan peralatan.
Perlindungan Batik Tulis Gedhog Tuban
Menperin menyoroti pentingnya pelestarian Batik Tulis Gedhog Tuban, yang sepenuhnya dibuat dari bahan baku kapas asli Tuban. Kemenperin bekerja sama dengan Kementerian Hukum dan HAM untuk memfasilitasi pengajuan perlindungan IG bagi Batik Gedhog Tuban, dengan harapan dapat memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat setempat.
Menperin juga mengingatkan bahwa kolaborasi antara pemerintah daerah, pemilik industri, dan masyarakat umum sangat penting dalam melestarikan Batik Tulis Gedhog Tuban, seraya mencontohkan suksesnya pengajuan IG Batik Complongan Indramayu pada tahun sebelumnya.
Transformasi Menuju Industri 4.0
Dalam menghadapi tantangan era digital, Menperin mendorong pelaku industri batik untuk bertransformasi menuju industri 4.0. Kemenperin telah menerbitkan buku "Batik Berkelanjutan: Rantai Pasok Industri 4.0" yang menjadi panduan bagi industri batik dalam mengadopsi teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi manajemen dan operasional.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA), Reni Yanita, menjelaskan bahwa Kemenperin memfasilitasi 24 industri batik dan dua wirausaha baru IKM Batik untuk berpartisipasi dalam pameran HBN 2024. “Dua wirausaha baru ini merupakan hasil dari program Pendampingan Teknis Produksi Batik di Lembaga Pemasyarakatan selama dua tahun terakhir,” tambahnya.
Selain itu, Ditjen IKMA juga menyelenggarakan berbagai kegiatan seperti FGD, pendampingan teknis pewarna alami, serta pameran yang mempertemukan pelaku industri batik dengan buyer dalam business matching.
Sebagai puncak acara, Kemenperin akan menggelar Batik Fun Run and Walk pada Minggu, 6 Oktober 2024, untuk mempromosikan dan melestarikan batik kepada masyarakat luas.