- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Kamis, 21 November 2024 | 21:19 WIB
: Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangannya usai meninjau sejumlah pabrik yang ada di KIT Batang, Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah, pada Jumat, 26 Juli 2024. Foto: BPMI Setpres/Vico
Oleh Untung Sutomo, Jumat, 26 Juli 2024 | 22:45 WIB - Redaktur: Untung S - 304
Batang, InfoPublik – Presiden Joko Widodo menyampaikan apresiasi terhadap Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang yang berhasil menarik banyak investasi asing ke Tanah Air. Apresiasi tersebut disampaikan Kepala Negara usai meninjau sejumlah pabrik yang ada di KIT Batang, Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah, pada Jumat, 26 Juli 2024.
“Kawasan Industri Terpadu Batang ini sangat cepat menarik investasi dari luar ke Indonesia dan bermacam-macam industri ada di sini,” ujar Presiden dalam keterangannya kepada awak media usai acara ekspor perdana 16 ribu pasang sepatu PT Yih Quan Footwear Indonesia ke Amerika Serikat, dikutip dari BPMI Setpres.
Presiden menyebut bahwa saat ini terdapat sejumlah industri yang sudah mulai dan akan beroperasi di KIT Batang, diantaranya adalah industri sepatu, industri kaca, dan industri pipa plastik. Selain itu, terdapat 18 perusahaan lain yang masih dalam proses pembangunan.
“Kita harapkan nanti tidak hanya yang di sebelah utara jalan tol yang 800 hektare tetapi juga yang di sebelah selatan yang totalnya nanti akan menjadi 4.300 hektare,” ungkap Presiden.
Presiden menegaskan bahwa KIT Batang akan memberikan banyak manfaat nyata bagi masyarakat Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Mulai dari lapangan pekerjaan hingga peningkatan perekonomian daerah sekitarnya.
“Kurang lebih 250 ribu karyawan tenaga kerja yang bisa bekerja. Itu sesuatu yang sangat bagus dan juga tentu saja bagus untuk pertumbuhan ekonomi Provinsi Jateng,” ucapnya.
Sebelum meresmikan operasional KIT Batang, Presiden Jokowi terlebih dahulu meninjau sejumlah perusahaan yang ada di kawasan tersebut. Salah satunya adalah PT Samator Indo Gas, perusahaan gas industri yang mengoperasikan 55 pabrik dan 103 filling stations yang tersebar di 29 provinsi di Indonesia.
Selain itu, Presiden juga melakukan peninjauan ke PT KCC Glass Indonesia, perusahaan industri kaca yang memiliki lini produksi terbesar di Asia Tenggara. Saat ini, perkembangan pembangunan pabrik telah mencapai 90 persen dan direncanakan beroperasi pada bulan September 2024 mendatang.