Kemenhub Ungkap Isu dan Tantangan Besar Dunia Penerbangan Lima Tahun ke Depan

: Pesawat Garuda Indonesia tengah parkir di area bandara/Foto: Kemenhub


Oleh Dian Thenniarti, Sabtu, 2 Maret 2024 | 21:40 WIB - Redaktur: Untung S - 471


Jakarta, InfoPublik - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menggelar focus group discussion (FGD) penyusunan rencana strategis Ditjen Hubud 2025-2029. Dalam kegiatan itu terkuak sejumlah isu dan tantangan besar dunia penerbangan yang harus dihadapi dalam lima tahun ke depan.

"Beberapa isu strategis seperti kapasitas bandara dan rute jaringan penerbangan, serta proyeksi jumlah penumpang, menjadi bahasan utama dalam penyusunan rencana strategis lima tahun ke depan," ungkap Sekretaris Ditjen Perhubungan Udara, Cecep Kurniawan sebagaimana dikutip InfoPublik pada Sabtu (2/3/2024).

Selain itu, isu lain yang di bahas adalah program jembatan udara dan angkutan udara perintis untuk meningkatkan konektivitas dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, khususnya di wilayah terdepan, terluar, tertinggal, dan perbatasan (3TP).

Sedangkan untuk pembangunan dan pengembangan wilayah, skema pembiayaan non anggaran pendapatan belanja negara (APBN) seperti kerja sama Pemerintah dengan badan usaha (KPBU) juga menjadi perhatian dalam hal dukungan infrastruktur dalam menghadapi daya saing regional dan global.

"Lima tahun ke depan, tantangan besar dunia penerbangan adalah kemajuan teknologi dan inovasi seperti pesawat udara tanpa awak (drone), Artificial Intelligence and Robotics, cyber security, perubahan lingkungan (climate change), Kota Bandara (airport city), dan revolusi low cost carrier," tutur Cecep Kurniawan.

Sebagai informasi, pada 2020-2024 terdapat empat bandara baru yang selesai dibangun dan beroperasi yaitu Bandara Mentawai, Bandara Douw Aturure Nabire, Bandara Fakfak, dan Bandara Ewer.

Sedangkan enam bandara yaitu Bandara Banggai Laut, Bandara Pahuwato, Bandara Bolmong, Bandara Sobaham, Bandara Singkawang, Bandara Mandailing Natal ditargetkan selesai dibangun dan beroperasi pada tahun ini.

Selain itu bandara yang merupakan kerja sama Pemerintah dan badan usaha (KPBU) yaitu Bandara Dhoho Kediri telah selesai dibangun dan siap dioperasikan.

Untuk angkutan udara, perkembangan pergerakan pesawat domestik (jumlah pergerakan pesawat dibandingkan dengan 2019 untuk periode yang sama) sebesar 71 persen. Sedangkan recovery rate penumpang domestik sebesar 83 persen. Sedangkan untuk kargo domestik, recovery rate sebesar 79 persen.

"Melalui FGD ini regulator, stakeholder penerbangan, dan akademisi berkumpul untuk memberikan ide pemikiran, saran dan masukan untuk mengembangkan rencana strategis. Kami meyakini bahwa dengan kolaborasi yang terus-menerus dan komitmen bersama, kita akan mampu mewujudkan cita-cita mendorong pertumbuhan dan kemajuan sektor penerbangan lima tahun ke depan," tutup Cecep Kurniawan.

 

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Dian Thenniarti
  • Sabtu, 7 September 2024 | 11:35 WIB
Indonesia Kembangkan Teknologi Lokal Hadapi Ancaman Tsunami di Masa Depan
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Sabtu, 7 September 2024 | 11:34 WIB
BMKG Perpanjang Modifikasi Cuaca di IKN hingga 12 September 2024
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Jumat, 6 September 2024 | 21:50 WIB
Garuda Dukung Rangkaian Penerbangan Kenegaraan Paus Fransiskus
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Jumat, 6 September 2024 | 21:50 WIB
ICAO Nyatakan Keamanan Penerbangan Indonesia di Atas Rata-Rata Dunia
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Jumat, 6 September 2024 | 21:45 WIB
Pentingnya Sinergi dan Kolaborasi untuk Membangun Transportasi Indonesia
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Jumat, 6 September 2024 | 21:43 WIB
Kemenhub Ingatkan Pentingnya Penggunaan AIS di Perairan Indonesia
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Jumat, 6 September 2024 | 21:40 WIB
Pemeriksa Kecelakaan Kapal Harus Memahami Peraturan dan Bebas dari Intervensi