Produk Makanan Laut Indonesia Jadi Primadona di Pameran Fine Food Australia 2024

: Produk makanan laut asal Indonesia berhasil menjadi primadona selama tampil empat hari di pameran Fine Food Australia (FFA) 2024 / foto: Kemendag


Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Minggu, 8 September 2024 | 06:34 WIB - Redaktur: Untung S - 338


Jakarta, InfoPublik – Produk makanan laut asal Indonesia berhasil menjadi sorotan utama di pameran Fine Food Australia (FFA) 2024, yang berlangsung selama empat hari pada 2-5 September 2024 di Melbourne Convention and Exhibition Centre (MCEC). Kualitas tinggi produk makanan laut Indonesia berhasil menarik perhatian pasar internasional, termasuk jaringan restoran dan distributor di Australia.

Dalam siaran pers yang diterima Sabtu (7/9/2024), Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Sydney, Christhophorus Barutu, mengungkapkan bahwa produk makanan laut beku dari PT Sekar Bumi dan Laguna Group mendapatkan sambutan luar biasa dari pemasok Australia.

“Produk makanan laut asal Indonesia, terutama dari PT Sekar Bumi dan Laguna Group, menjadi primadona di FFA 2024. Jaringan restoran dan distributor Australia sangat tertarik dengan produk-produk berkualitas tinggi ini,” ujar Christhophorus.

Selama pameran, produk makanan dan minuman (mamin) Indonesia mencatatkan potensi transaksi sebesar USD4 juta, atau setara Rp61,44 miliar, melalui berbagai penjajakan kesepakatan bisnis dan business matching. Enam ekshibitor dari Indonesia, termasuk Sony Trading Pty Ltd, Oishi Trading Pty Ltd, PT Alam Scientia Asia, Orang Tua Group, PT Sekar Bumi, dan Laguna Group, turut berpartisipasi dalam FFA 2024.

Christhophorus menjelaskan bahwa ekshibitor Indonesia berhasil memanfaatkan kesempatan ini untuk mempromosikan produk unggulan seperti makanan laut beku, makanan ringan, minuman tradisional, dan produk kesehatan berbasis rempah. Produk-produk ini banyak diminati oleh para buyer Australia.

“Selain produk makanan laut, produk dari Orang Tua Group, Oishi Trading Pty Ltd, dan Sony Trading Pty Ltd juga memikat distributor Australia. Sementara itu, produk kesehatan dari PT Alam Scientia Asia menarik perhatian buyer yang fokus pada kesehatan tubuh,” tambahnya.

Pencapaian Indonesia di FFA 2024 membuktikan bahwa produk Indonesia semakin diterima di pasar internasional, khususnya di Australia. Forum ini juga membuka peluang besar bagi ekshibitor Indonesia untuk memperluas jaringan bisnis.

Christhophorus menekankan bahwa pemerintah, melalui ITPC Sydney, berkomitmen untuk terus meningkatkan daya saing dan penetrasi produk Indonesia di pasar internasional. Pameran ini menjadi platform penting untuk memperkuat hubungan dagang dengan Australia dan memperluas penetrasi produk mamin Indonesia di pasar tersebut.

FFA 2024 juga diikuti oleh berbagai negara lain, seperti Italia, Tiongkok, Thailand, Singapura, India, dan Amerika Serikat, yang semakin menambah nilai strategis dari partisipasi Indonesia dalam pameran ini.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Sabtu, 2 November 2024 | 21:31 WIB
Kemendag Fokus pada Penguatan Pasar dan Ekspor UMKM BISA
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Sabtu, 2 November 2024 | 21:28 WIB
Bappebti Optimalkan Sistem Resi Gudang untuk Dukung Swasembada Pangan dan Ekspor
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Sabtu, 2 November 2024 | 21:26 WIB
Produk Makanan Olahan Indonesia Siap Bantu Krisis Pangan Spanyol Pasca-Badai DANA
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Sabtu, 2 November 2024 | 21:24 WIB
Kemendag Dorong UKM Tingkatkan Ekspor Furnitur ke Pasar Global
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Jumat, 1 November 2024 | 13:56 WIB
enaikan Harga Produk Pertambangan Berdampak pada Bea Keluar November 2024
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Jumat, 1 November 2024 | 09:05 WIB
Mendag Ajak Generasi Muda Utamakan Produk Lokal untuk Pertumbuhan Ekonomi
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Jumat, 1 November 2024 | 09:03 WIB
Kemendag Dorong UKM Kosmetik Lokal Tingkatkan Daya Saing untuk Kuasai Pasar Dalam Negeri
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Kamis, 31 Oktober 2024 | 18:21 WIB
Harga Referensi CPO November 2024 Naik, Kemenperin Berharap Kinerja Sektor Mamin Meningkat