Keterisian Penumpang KA Trans Sulawesi Capai 75 Persen, Pertanda Mulai Diminati Masyarakat

: Menhub Budi Karya Sumadi ketika meninjau proyek KA Makassar - Parepare/Foto: Kemenhub


Oleh Dian Thenniarti, Kamis, 22 Februari 2024 | 20:30 WIB - Redaktur: Untung S - 755


Jakarta, InfoPublik - Tingkat keterisian penumpang (load factor) Kereta Api Trans Sulawesi lintas Makassar - Parepare sejak diresmikan pada 29 Maret 2023 telah mencapai 75 persen. Itu membuktikan minat masyarakat di Sulawesi untuk menggunakan angkutan massal khususnya kereta api mulai meningkat.

Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi menjelaskan, proyek KA Trans Sulawesi ini merupakan salah satu proyek strategis nasional, di mana pembangunan KA ini akan menghubungkan antar provinsi di Sulawesi mulai dari selatan (Makassar) sampai ke Sulawesi Utara (Manado).

KA Makassar - Parepare melayani empat perjalanan setiap harinya, dengan kapasitas tempat duduk sebanyak 270 kursi. Waktu tempuh untuk sekali perjalanan adalah maksimal dua jam.

Adapun jumlah penumpang kereta api Makassar - Parepare hingga saat ini telah menyentuh angka 259.994 orang hingga Februari 2024, dengan load factor sebesar 75 persen.

"Kita berharap, minat masyarakat di Sulawesi semakin tinggi menggunakan kereta api, dan beralih dari kendaraan pribadi," ucap Menhub sebagaimana dikutip InfoPublik pada Kamis (22/2/2024).

Tak hanya itu, Menhub juga turut mengecek pembangunan prasarana perkeretaapian untuk mendukung pengoperasian Kereta Api Makassar - Parepare antara Mandai - Palanro.

"Tahun ini ada beberapa prasarana yang akan dibangun, di antaranya overpass Tonasa yang saat ini sedang dalam proses pembebasan lahan, serta pengadaan dan pemasangan peralatan di Depo Maros," ujarnya.

Selain itu, akan dilakukan pula pembangunan jalan akses dan fasilitas pendukung di stasiun lintas Makassar - Parepare, salah satunya fasilitas keselamatan di emplasemen Stasiun Mandai dan Jalan Damai Ongkoe.

Terkait hal ini, Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub dan Pemerintah Daerah Kabupaten Maros telah menandatangani Nota Kesepakatan tentang Peningkatan Keselamatan pada Perlintasan Tidak Sebidang Jalur Kereta Api antara Mandai - Maros.

"Rencana akses Ongkoe didesain untuk mengoptimalkan fungsi jalan, sehingga tidak mengganggu perjalanan kereta api dan mengoptimalkan panjang spoor efektif track Stasiun Mandai. Yang tak kalah penting, dampak kecelakaan kereta api dengan kendaraan lain pun bisa dimitigasi dengan adanya pembangunan ini," pungkas Menhub.

 

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Dian Thenniarti
  • Sabtu, 7 September 2024 | 11:35 WIB
Indonesia Kembangkan Teknologi Lokal Hadapi Ancaman Tsunami di Masa Depan
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Sabtu, 7 September 2024 | 11:34 WIB
BMKG Perpanjang Modifikasi Cuaca di IKN hingga 12 September 2024
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Jumat, 6 September 2024 | 21:50 WIB
Garuda Dukung Rangkaian Penerbangan Kenegaraan Paus Fransiskus
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Jumat, 6 September 2024 | 21:50 WIB
ICAO Nyatakan Keamanan Penerbangan Indonesia di Atas Rata-Rata Dunia
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Jumat, 6 September 2024 | 21:45 WIB
Pentingnya Sinergi dan Kolaborasi untuk Membangun Transportasi Indonesia
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Jumat, 6 September 2024 | 21:43 WIB
Kemenhub Ingatkan Pentingnya Penggunaan AIS di Perairan Indonesia
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Jumat, 6 September 2024 | 21:40 WIB
Pemeriksa Kecelakaan Kapal Harus Memahami Peraturan dan Bebas dari Intervensi