Kemenhub Pastikan Pilot dan Penumpang Pesawat PK-LTF Selamat dari Penembakan Pesawat di Papua

: Pesawat Cessna Grand Caravan registrasi PK-LTF milik PT Asian One Air penerbangan rute Timika - Beoga yang ditembak oleh kelompok kriminal bersenjata di Papua/Foto: Kemenhub


Oleh Dian Thenniarti, Jumat, 16 Februari 2024 | 22:16 WIB - Redaktur: Untung S - 228


Jakarta, InfoPublik - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan Pilot dan seluruh penumpang pesawat Cessna Grand Caravan registrasi PK-LTF milik PT Asian One Air pada penerbangan rute Timika - Beoga dalam keadaan selamat, pasca ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Adapun pesawat PK-LTF tersebut membawa sembilan orang penumpang saat penerbangan yang dilakukan pada Jumat, 16 Februari 2024.

"Kami pastikan semua penumpang dan Pilot dalam keadaan selamat. Namun pada area cargo pod section D sebelah kanan terdapat lubang bekas tembakan yang menembus ke floor pesawat," ujar Dirjen Perhubungan Udara, M. Kristi Endah Murni, di Jakarta pada Jumat (16/2/2024).

Kristi menuturkan bahwa Pesawat PK-LTF tersebut melakukan penerbangan kedua dari Timika menuju Beoga pada pukul 23.59 UTC /08.59 WIT. Pada saat pesawat berada di posisi final sebelum landing atau tepatnya pada ketinggian kurang lebih 300 kaki menuju runway terdengar suara letusan tembakan dari arah belakang pesawat.

Kendati demikian pesawat berhasil mendarat dengan normal di Distrik Beoga pada pukul 00.53 UTC/09.53 WIT. Setelah pesawat dalam posisi engine shutdown, Pilot in Command (PIC) melakukan pengecekan terhadap kondisi penumpang dan pesawat.

Selanjutnya pihak keamanan gabungan dari TNI/Polri sudah melakukan penyisiran, dan setelah berkoordinasi secara internal mengenai kondisi airworthy pesawat, serta karena alasan keamanan PIC memutuskan untuk menerbangkan pesawat kembali ke Timika.

Pesawat landing di Timika pada pukul 02.22 UTC/11.22 WIT. Berdasarkan pengecekan terdapat kerusakan minor pada pesawat dan sedang dalam evaluasi untuk perbaikan.

Menurut Kristi, pihaknya telah memerintahkan Kepala OBU Wilayah X Merauke beserta jajaran untuk melakukan investigasi insiden tersebut, dan terus berkoordinasi dengan pihak keamanan gabungan TNI/Polri, dan Pemerintah Daerah setempat untuk pemantauan lebih lanjut, serta mengidentifikasi potensi ancaman terhadap penerbangan.

"Kami harus mendapat kepastian keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penerbangan pada rute-rute yang dilalui pesawat dapat terjamin," tutup Kristi.

 

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Dian Thenniarti
  • Sabtu, 7 September 2024 | 11:35 WIB
Indonesia Kembangkan Teknologi Lokal Hadapi Ancaman Tsunami di Masa Depan
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Sabtu, 7 September 2024 | 11:34 WIB
BMKG Perpanjang Modifikasi Cuaca di IKN hingga 12 September 2024
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Jumat, 6 September 2024 | 21:50 WIB
Garuda Dukung Rangkaian Penerbangan Kenegaraan Paus Fransiskus
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Jumat, 6 September 2024 | 21:50 WIB
ICAO Nyatakan Keamanan Penerbangan Indonesia di Atas Rata-Rata Dunia
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Jumat, 6 September 2024 | 21:45 WIB
Pentingnya Sinergi dan Kolaborasi untuk Membangun Transportasi Indonesia
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Jumat, 6 September 2024 | 21:43 WIB
Kemenhub Ingatkan Pentingnya Penggunaan AIS di Perairan Indonesia
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Jumat, 6 September 2024 | 21:40 WIB
Pemeriksa Kecelakaan Kapal Harus Memahami Peraturan dan Bebas dari Intervensi