- Oleh Eko Budiono
- Senin, 25 November 2024 | 12:03 WIB
: Wamendagri Bima Arya Sugiarto mendampingi Menko PMK Pratikno meninjau Pos Lapangan Pengungsian Erupsi Gunung Lewotobi Laki- laki di Flores Timur, NTT pada Minggu (24/11/2024)/ Agus Siswanto InfoPublik.
Larantuka, InfoPublik – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto memastikan bahwa para pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki tetap dapat menggunakan hak pilih mereka pada Pilkada Serentak 2024.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Flores Timur, katanya telah menyiapkan 22 tempat pemungutan suara (TPS) di posko pengungsian untuk memfasilitasi para korban bencana.
“Ada 37 TPS yang berada di sekitar lokasi terdampak, dan 22 di antaranya sudah disiapkan di tempat pengungsian,” kata Bima Arya saat mengunjungi rencana lokasi relokasi korban erupsi Lewotobi di kawasan Wukoh Lewoloroh, perbatasan Flores Timur dan Sikka, Minggu (24/11/2024).
Selain TPS di posko pengungsian, pemerintah daerah juga akan memfasilitasi 2.496 pengungsi mandiri yang berasal dari Kabupaten Flores Timur tetapi saat ini tinggal di Kabupaten Sikka. Mereka akan diarahkan untuk mencoblos di TPS yang didirikan di perbatasan kedua kabupaten.
“Penjabat (Pj) Bupati Sikka dan Pj Bupati Flores Timur akan mengoordinasikan agar semua pengungsi mandiri tetap bisa menggunakan hak pilihnya,” tambah Bima Arya.
Warga tidak Perlu Khawatir Kehilangan Hak Pilih
Wamendagri menegaskan bahwa pemerintah telah berupaya semaksimal mungkin untuk menjamin hak politik seluruh warga terdampak bencana. Pilkada Serentak 2024 akan digelar pada 27 November mendatang, dan tidak ada pengungsi yang akan kehilangan kesempatan untuk berpartisipasi.
“Kami meminta masyarakat tidak perlu khawatir kehilangan hak politiknya. Ikuti arahan dari pemerintah dan jangan terpengaruh informasi yang tidak benar atau hoaks,” ujar Wamendagri.
Langkah pemerintah dalam memfasilitasi TPS di lokasi pengungsian, tegas Wamendagri menunjukkan komitmen untuk menjaga hak demokrasi warga, meskipun berada dalam kondisi darurat. Dengan kolaborasi KPU, pemerintah daerah, dan aparat terkait, Pilkada Serentak 2024 diharapkan berjalan lancar dan inklusif, tanpa ada warga terdampak yang kehilangan hak pilihnya.
"Dengan sinergi berbagai pihak, pengungsi Gunung Lewotobi tetap dapat menjalankan kewajiban sebagai warga negara, sekaligus menyuarakan harapan mereka untuk masa depan yang lebih baik," tuturnya.
Hingga 23 November 2024 pukul 20.00 WITA, sebanyak 13.240 jiwa terdampak akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki. Dari jumlah tersebut, 5.607 jiwa mengungsi di pos lapangan yang tersebar di enam lokasi, sementara 7.363 jiwa lainnya mengungsi secara mandiri di rumah keluarga atau kerabat.
Erupsi yang terjadi sejak awal November itu juga mengakibatkan sembilan korban meninggal dunia. Empat orang yang mengalami luka-luka saat ini masih mendapatkan perawatan di RSUD Larantuka.