Penguatan BUMD Pangan, Strategi Singbebaswah Hadapi Inflasi 2025

:


Oleh MC KOTA SINGKAWANG, Jumat, 10 Januari 2025 | 16:55 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 177


Singkawang, InfoPublik – Sepanjang tahun 2024, inflasi di Kalimantan Barat (Kalbar), termasuk di kawasan Singkawang, Bengkayang, Sambas, Mempawah (Singbebaswah), tetap terkendali.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Singkawang, Yanuar Lestariadi, dalam High Level Meeting Pengendalian Inflasi Daerah Singbebaswah yang digelar di Basement Kantor Wali Kota Singkawang, Provinsi Kalbar pada Kamis (9/1/2025).

Menurut Yanuar, inflasi year-to-year (yoy) di Singkawang sebesar 1,57 persen, angka yang sama dengan inflasi nasional, menjadikannya daerah dengan inflasi terendah di Kalimantan Barat.

"Kelompok pendorong utama inflasi tahunan di Kalimantan Barat dan Singkawang berasal dari sektor makanan, minuman, dan tembakau," jelasnya.

Indeks Perkembangan Harga (IPH) di Kalbar juga menunjukkan peningkatan harga 20 bahan pangan sebesar 2,23 persen dibandingkan Desember 2024. Komoditas yang berkontribusi paling besar terhadap kenaikan harga adalah:

  • Daging ayam ras (0,713 persen)
  • Cabai merah (0,500 persen)
  • Cabai rawit (0,473 persen)

"IPH tertinggi sepanjang 2024 terjadi di Sambas pada bulan Maret, sebesar 4,362 persen, sementara IPH dengan penurunan terdalam terjadi di Mempawah pada Mei, yaitu -6,570 persen," ungkap Yanuar.

Senada dengan Yanuar, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Barat, Anggini Sari, menyebutkan bahwa Aneka Cabai, Daging Ayam Ras, dan Telur Ayam Ras berpotensi menjadi penyumbang inflasi di bulan Januari 2025.

"Kami memprediksi kenaikan harga menjelang Imlek, Ramadan, dan Hari Raya Idulfitri," ujarnya.

Anggini juga menyoroti peran Singbebaswah sebagai lumbung padi dan produsen utama cabai serta telur ayam ras di Kalimantan Barat. Oleh karena itu, inovasi dan strategi peningkatan produktivitas harus terus dilakukan untuk menjaga stabilitas harga pangan.

Bank Indonesia juga menegaskan pentingnya penguatan kerja sama antar daerah (KAD) dan pembentukan BUMD Pangan guna memperkuat infrastruktur distribusi serta meningkatkan penyerapan surplus produksi.

"Pembentukan BUMD Pangan Singbebaswah serta kerja sama dengan mitra dan pasar menjadi langkah strategis dalam menjaga stabilitas harga dan ketahanan pangan di wilayah ini," tambah Anggini.

Melalui berbagai langkah ini, diharapkan inflasi di Singbebaswah dapat tetap terkendali, pertumbuhan ekonomi meningkat, dan kesejahteraan masyarakat terus terjaga.


(MC Kota Singkawang)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN
  • Senin, 17 Februari 2025 | 15:03 WIB
Inflasi Kalsel Pekan Kedua Februari 2025 Stabil dan Terjaga
  • Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT
  • Senin, 17 Februari 2025 | 12:03 WIB
Pj Gubernur Kalbar: Peran Imam dan Bilal Penting untuk Moderasi Beragama
  • Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT
  • Minggu, 16 Februari 2025 | 15:16 WIB
Komisi II DPR RI Evaluasi Pilkada 2024 di Kalbar, Ini Hasil Temuannya
  • Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT
  • Minggu, 16 Februari 2025 | 06:51 WIB
Perpres 81/2024 Diresmikan, Kalbar Siapkan Strategi Penganekaragaman Pangan
  • Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT
  • Minggu, 16 Februari 2025 | 06:34 WIB
RKPD 2026 Disusun, Pemprov Kalbar Tekankan Sinergi dan Efisiensi Belanja
  • Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT
  • Minggu, 16 Februari 2025 | 06:19 WIB
Pj Gubernur Kalbar: Cap Go Meh Bawa Manfaat Besar bagi Ekonomi Singkawang
  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Sabtu, 15 Februari 2025 | 07:27 WIB
Pj Wali Kota Pontianak: Pentingnya Sinergi dan Evaluasi dalam Pengendalian Inflasi
  • Oleh MC KOTA SINGKAWANG
  • Sabtu, 15 Februari 2025 | 18:06 WIB
Wamendagri: Singkawang Ajarkan Indonesia Arti Kerukunan Sejati