Bina Keharmonisan Antarumat Beragama di Singkawang lewat Seni Saprahan

:


Oleh MC KOTA SINGKAWANG, Rabu, 8 Januari 2025 | 11:00 WIB - Redaktur: Elvira - 96


Singkawang, InfoPublik – Kantor Kementerian Agama Kota Singkawang menggelar Pergelaran Seni Lintas Agama dan Lomba Saprahan sebagai rangkaian Hari Amal Bhakti (HAB) ke-79 Kemenag RI di Aula Besar Ponpes Ushuludin, Selasa (7/1/2025).

Kegiatan diikuti 34 rombongan lomba Saprahan dari Satuan Kerja (Satker) dan organisasi pendidikan keagamaan di lingkungan Kementerian Agama Singkawang.

“Peserta lomba saprahan ini berasal dari satker-satker di bawah Kemenag Singkawang, kedua dari organisasi pendidikan agama yang ada di Kemenag semisal Kelompok Kerja Guru (KKG) pendidikan agama Islam, Kristen, Katholik, Budha dan lainnya sebanyak ada 34 rombongan lomba saprahan tahun ini,” kata Kepala Kantor Kemenag Singkawang, Muhlis.

Tujuannya, kata Muhlis untuk membina keharmonisan antar umat beragama di Kota Singkawang melalui kesenian.

Meski saprahan adalah budaya khas melayu, Ia menyebut seluruh peserta yang terlibat tetap mengedepankan pakaian khas keagamaan masing-masing.

“Kita di dalam acara ini adalah pagelaran seni lintas agama untuk kita membina hubungan keharmonisan antar umat beragama di Singkawang lewat seni,” ujar Mukhlis.

“Lomba saprahan yang melibatkan berbagai agama, dengan menampilkan berbagai pakaian khas keagamaan masing-masing, kita balut dengan lomba saprahan yang berkhas melayu,” lanjutnya.

Kegiatan itu diharap Muhlis dapat memperkuat peran Kementrian Agama dalam mendukung Pemkot Singkawang tetap menjadi kota Tertoleran nomor 1 di Indonesia.

“Harapan kami, kegiatan ini akan memperkuat peran Kemenag untuk mendukung Pemkot mewujudkan Singkawang tetap menjadi kota Tertoleran nomor 1 di Indonesia,” harapnya.

kegiatan ini turut dihadiri Pj Sekda Singkawang, Aulia Candra. Ia menilai adat Besurung Saprah dapat diimplementasikan tidak hanya oleh masyarakat melayu/muslim saja, tapi juga bisa oleh agama/etnis manapun, karena dapat menumbuhkan nilai kebersamaan.

“Jadi adat Besurung Saprah ini dapat di gunakan di seluruh kegiatan, tidak hanya untuk kegiatan orang melayu/muslim saja, tapi semua agama bisa mengunakan adat ini,” menurut Aulia.

“Intinya ini bernilai kebersamaan melalui makan bersama bisa menumbuhkan nilai-nilai kebersamaan diantara kita,” imbuh Aulia.

Aulia sangat mengapresiasi peran Kemenag memajukan, melestarikan dan mempertahankan nilai budaya di Singkawang.

“Kita apresiasi dan terima kasih ke Kemenag dalam rangka memajukan budaya, melestarikan dan mempertahankan budaya yang ada di Singkawang,” ungkap Pj Sekda.

“Dan Kemenag juga berhasil menginternalisasi budaya Besurung Saprah ini tidak hanya untuk masyarakat melayu, tapi juga suku bangsa di luar melayu,” tutupnya.

MC. Kota Singkawang

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KOTA SINGKAWANG
  • Rabu, 8 Januari 2025 | 10:52 WIB
Jelang Imlek dan Cap Go Meh, Singkawang Mulai Dihiasi Lampion
  • Oleh MC KOTA SINGKAWANG
  • Rabu, 8 Januari 2025 | 10:51 WIB
Enam Perawat Singkawang Ikuti Pelatihan Bahasa Jepang di Banjarmasin
  • Oleh MC KOTA SINGKAWANG
  • Senin, 6 Januari 2025 | 14:29 WIB
Pesona Gunung Poteng Singkawang, Surga Tersembunyi yang Siap Direvitalisasi
  • Oleh MC KOTA SINGKAWANG
  • Selasa, 24 Desember 2024 | 21:18 WIB
Jelang Nataru, Pemkot Singkawang Salurkan Paket Bahan Pangan
  • Oleh MC KOTA SINGKAWANG
  • Selasa, 24 Desember 2024 | 21:26 WIB
Pastikan Layak Jalan, Petugas Gabungan Ramp Check Angkutan Umum Jelang Nataru