- Oleh MC PROV SUMATERA BARAT
- Jumat, 10 Januari 2025 | 17:27 WIB
: Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Balangan, Abiji. - Foto: Mc.Balangan
Oleh MC KAB BALANGAN, Jumat, 10 Januari 2025 | 13:10 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 110
Paringin, InfoPublik – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Balangan mengambil langkah inovatif dalam mendukung gerakan ketahanan pangan keluarga dengan memanfaatkan lahan kosong di sekolah-sekolah. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Balangan, Abiji, menjelaskan program ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Bupati Balangan terkait Gerakan Ketahanan Pangan Keluarga.
"Kami melihat banyak lahan di sekolah-sekolah yang belum dimanfaatkan secara optimal. Dengan program ini, kita ingin mengubah lahan-lahan tersebut menjadi produktif, tidak hanya untuk kebutuhan sekolah, tetapi juga sebagai dukungan terhadap ketahanan pangan di lingkungan sekitar," jelasnya, Kamis (9/1/2025).
Dalam pelaksanaannya, sekolah-sekolah diminta menanam berbagai jenis tanaman pangan seperti tomat, cabai, bawang, dan terong di pekarangan yang belum digunakan. Selain itu, sekolah juga diimbau untuk menanam tanaman obat atau apotek hidup, seperti jahe, kunyit, sereh, kencur, daun sirih, dan daun salam, serta tanaman kesehatan seperti ginseng, licorice, daun pegagan, bunga kamelia, dan lidah buaya.
Tak hanya itu, sekolah juga disarankan menanam tanaman hias seperti pucuk merah, melati Jakarta, tanaman boxwood, cemara kipas, soka Jawa, lidah mertua, dan bambu kuning. Untuk mempercantik halaman, sekolah diminta memanfaatkan rumput jepang dan rumput gajah mini di area terbuka.
Ia juga menambahkan bahwa program ini tidak hanya berfokus pada pemanfaatan lahan kosong, tetapi juga bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai peduli lingkungan kepada siswa. Selain itu, tanaman apotek hidup yang dikembangkan dapat mendukung kesehatan siswa melalui program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
"Kami ingin menciptakan sinergi antara kepala sekolah, guru, dan siswa untuk mewujudkan sekolah yang tidak hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga menjadi pelopor dalam pengelolaan lingkungan,"imbuhnya.
Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif, tidak hanya bagi lingkungan sekolah, tetapi juga bagi masyarakat sekitar, sebagai bentuk dukungan konkret terhadap ketahanan pangan di daerah.
"Sekolah adalah tempat strategis untuk memulai perubahan. Jika program ini berjalan sukses, kami yakin manfaatnya akan sangat besar,"tambahnya. (MC Balangan/Mrtn/eyv)