- Oleh MC KAB MERAUKE
- Selasa, 7 Januari 2025 | 12:17 WIB
: Rapat koordinasi penanganan banjir dalam kota Merauke yang dipimpin Sekda Merauke Yermias Paulus Ruben Ndiken dan Kepala BWS Papua Merauke Nonce Saman, ST, MT, didampingi Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Papua Selatan Paino, SIP, MT, di ruang rapat BWS Papua Merauke, Selasa (7/1).
Oleh MC KAB MERAUKE, Rabu, 8 Januari 2025 | 09:16 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 100
Merauke, InfoPublik – Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua Merauke menggelar rapat terpadu bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merauke di ruang rapat BWS, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan pada Selasa (7/1/2025).
Rapat membahas penanganan banjir yang terjadi di sejumlah titik di Kabupaten Merauke, akibat hujan deras selama 6 jam.
“Kami sangat mengapresiasi inisiatif BWS Papua Merauke dalam menggelar rapat ini. Penanganan banjir tidak bisa dilakukan secara ego sektoral, tetapi harus dikerjakan bersama sesuai dengan kewenangan masing-masing,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Merauke, Yermias Paulus Ruben Ndiken.
Menanggapi hal itu, Kepala BWS Papua Merauke, Nonce Saman, penyebab utama banjir di Kota Merauke adalah saluran drainase yang tersumbat akibat sampah serta terjadinya pendangkalan. Oleh karena itu, langkah pertama yang akan dilakukan adalah pembersihan saluran pembuangan yang menyempit.
“Besok, tim akan turun bersama untuk menangani saluran pembuangan yang tersumbat akibat sampah dan pendangkalan. Ini merupakan solusi jangka pendek yang harus segera dilakukan,” ungkap Nonce Saman.
Selain itu, sosialisasi kepada masyarakat juga akan dilakukan dengan memasang imbauan di setiap saluran drainase agar masyarakat tidak lagi membuang sampah sembarangan.
Dalam rapat terpadu ini, disepakati tujuh rekomendasi strategis yang akan dijalankan oleh instansi terkait:
“Kami berharap rekomendasi ini dapat segera dieksekusi agar permasalahan banjir di Merauke dapat tertangani dengan baik,” tambah Nonce Saman.
Kemudian, peran masyarakat juga sangat penting dalam mencegah banjir. Salah satu penyebab utama banjir adalah sampah yang menyumbat drainase, sehingga kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan menjadi faktor kunci dalam mengatasi masalah ini.
Sekda Merauke mengajak masyarakat untuk lebih disiplin dalam membuang sampah pada tempatnya dan berpartisipasi dalam menjaga kebersihan lingkungan.
"Kalau drainase tetap bersih, air akan mengalir dengan lancar dan risiko banjir bisa berkurang," ujarnya.
Dengan adanya koordinasi lintas sektor dan keterlibatan masyarakat, diharapkan banjir di Merauke dapat diatasi secara berkelanjutan. Pemerintah Kabupaten Merauke dan BWS Papua Merauke akan terus berupaya mencari solusi terbaik agar kejadian serupa tidak terus berulang di masa mendatang.
(McMrk/02/Ngr)