Hewan Rentan PMK di Jawa Timur Capai 10,5 Juta Ekor, Dinas Peternakan Antisipasi Ancaman

: Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Indyah Aryani (dua dari krii), saat memimpin rapat. Foto: Mc. Jatim


Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Selasa, 7 Januari 2025 | 03:32 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 108


Surabaya, InfoPublik – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kembali menjadi perhatian serius di Jawa Timur, mengingat populasi hewan ternak yang rentan terhadap penyakit ini mencapai angka fantastis, yakni 10,5 juta ekor.

Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, di bawah kepemimpinan Indyah Aryani, telah mengambil langkah-langkah strategis untuk menekan dampak wabah yang dapat mengancam keberlangsungan peternakan di wilayah tersebut.

Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Indyah Aryani, menyampaikan  berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi potensi dampak PMK.

“Kami terus berupaya keras untuk melindungi hewan ternak di Jawa Timur dari ancaman PMK. Namun, dengan populasi hewan rentan yang sangat besar, kami menghadapi tantangan besar,” ujarnya pada Senin (6/11/2025).

Langkah-langkah penanggulangan PMK yang sudah dilakukan Pemprov Jatim, yaitu :

  1. Pengobatan Ternak Sakit. Dinas Peternakan telah melaksanakan pengobatan terhadap hewan yang terinfeksi menggunakan obat-obatan yang tersedia. Namun, stok obat diperkirakan hanya mencukupi hingga pertengahan Januari 2025.
  2. Vaksinasi Swadaya. Vaksinasi secara swadaya juga telah diupayakan. Meski demikian, langkah ini belum maksimal karena keterbatasan jumlah vaksin yang tidak sebanding dengan populasi hewan rentan yang mencapai 10,5 juta ekor.
  3. Status Darurat Bencana Non-Alam Pemprov Jawa Timur melalui Dinas Peternakan telah mengusulkan penetapan Status Darurat Bencana Non-Alam akibat PMK untuk mengamankan bantuan dan data tanggap darurat yang lebih terorganisir. Langkah ini dinilai penting untuk mempercepat penanggulangan wabah.
  4. Optimalisasi Jejaring dengan Stakeholder. Dinas Peternakan juga menggandeng berbagai pihak, termasuk Kementerian Pertanian, lembaga penelitian, dan asosiasi peternak, untuk memperkuat koordinasi dalam pengendalian wabah. Jejaring ini diharapkan dapat mempercepat distribusi bantuan dan implementasi kebijakan.

Sebelumnya, pada Sabtu (4/1/2025), Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur, Indyah Aryani, menggelar rapat terbatas dengan sejumlah pihak terkait, termasuk Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Dr. Drh. Agung Suganda, M.Si., serta Direktur PPHP Kementan, Kepala Pusvetma, Kepala BBIB Singosari, dan perwakilan Direktur Kesehatan Hewan Kementan. Rapat tersebut juga dihadiri oleh jajaran Eselon 3 Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur.

Dalam pertemuan tersebut, disepakati beberapa langkah prioritas untuk memperkuat kesiapsiagaan menghadapi PMK. Di antaranya adalah peningkatan koordinasi lintas sektor, optimalisasi vaksinasi, dan percepatan distribusi bantuan darurat.

 

Tantangan Besar Jawa Timur

Sebagai salah satu provinsi dengan populasi ternak terbesar di Indonesia, Jawa Timur memegang peran penting dalam menjaga stabilitas ketahanan pangan nasional. Oleh karena itu, ancaman PMK tidak hanya menjadi isu lokal, tetapi juga nasional. Dalam situasi ini, Dinas Peternakan terus mendorong sinergi antara pemerintah daerah, pusat, dan stakeholder lainnya untuk menghadapi tantangan yang ada.

“Kami optimistis bahwa melalui kerja sama dan dukungan semua pihak, Jawa Timur dapat melewati ancaman ini dengan baik. Namun, kami tetap memohon dukungan masyarakat untuk menjaga hewan ternak mereka dengan baik, melaporkan segera jika ada indikasi PMK, dan mematuhi arahan dari petugas,” tutup Indyah Aryani.

Langkah-langkah proaktif dan terukur yang dilakukan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur diharapkan dapat menekan dampak wabah PMK, sehingga keberlangsungan peternakan dan perekonomian daerah dapat tetap terjaga. Situasi ini juga menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran kolektif akan pentingnya kesehatan hewan dalam menunjang ketahanan pangan nasional. (MC Jatim/ida-jal/eyv)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Rabu, 8 Januari 2025 | 08:47 WIB
Bank UMKM Jatim Bantu Koperasi Kareb Kembangkan Bisnis dan Kesejahteraan Karyawan
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Rabu, 8 Januari 2025 | 08:43 WIB
Pemkot Surabaya Kuatkan Jejaring antar OPD Cegah Wabah Virus HMPV
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Rabu, 8 Januari 2025 | 08:42 WIB
Desember 2024, Inflasi di Jatim Sebesar 1,51 Persen
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Rabu, 8 Januari 2025 | 08:39 WIB
Gandeng Masyarakat, Alumnus Unair Ciptakan Solusi Pelestarian Lingkungan
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Rabu, 8 Januari 2025 | 08:37 WIB
Google Indonesia Sampaikan Strategi Google Cloud dalam Membantu Diskominfo Jatim
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Rabu, 8 Januari 2025 | 08:36 WIB
Diskominfo Jatim Jajaki Kerja Sama dengan Google Indonesia
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Rabu, 8 Januari 2025 | 08:35 WIB
Penggurus IMM Ponorogo Periode 2024 - 2025 Dilantik