Pemkab Aceh Tenggara Bergerak Cepat Pulihkan Dampak Banjir Bandang

: baja untuk perbaikan jembatan yang rusak akibat banjir di Aceh Tenggara. (Dok. BPBD Aceh Tenggara/MC Aceh)


Oleh MC PROV ACEH, Selasa, 7 Januari 2025 | 08:24 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 146


Banda Aceh, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Tenggara bergerak cepat dalam menangani dampak banjir bandang yang melanda wilayah tersebut sejak Minggu (29/12/2024).

Banjir yang terjadi akibat curah hujan tinggi dan meluapnya sungai ini telah merendam permukiman, merusak lahan pertanian, serta memutus akses jalan utama.

Menurut Staf Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Haslinda Juwita, pemerintah daerah segera mengambil langkah cepat untuk memulihkan infrastruktur dan membantu warga terdampak.

"Pemerintah daerah setempat mulai bergerak cepat menangani dampak bencana," kata Haslinda Juwita, dalam keterangannya pada Senin (6/1/2025).

Sebagai langkah awal pemulihan, rangka baja untuk jembatan bailey dari Dinas PUPR Aceh telah tiba di Gampong Kane Mende, Kecamatan Leuser. Jembatan ini akan menghubungkan kembali wilayah yang terisolasi akibat terputusnya akses jalan.

Selain itu, eksavator telah dikerahkan untuk membangun tapak bronjong, guna memperkuat struktur jalan dan jembatan yang terdampak. BPBD setempat juga mengirimkan tiga unit ekskavator tambahan untuk mempercepat pemulihan.

"BPBD juga menyalurkan bantuan masa panik kepada warga terdampak, agar kebutuhan dasar mereka tetap terpenuhi," ujar Haslinda.

Berdasarkan data, banjir di Aceh Tenggara telah menyebabkan kerusakan parah di beberapa titik strategis. Salah satu yang terdampak paling parah adalah jembatan nasional di Desa Suka Makmur, yang tersumbat oleh material kayu gelondongan akibat derasnya arus sungai.

Di Desa Batu Bulan I, Kecamatan Babussalam, jalan utama Kutacane-Medan mengalami kerusakan sepanjang 14 meter dengan kedalaman 5 meter, yang menyebabkan akses transportasi terputus. Selain itu, longsor di Desa Simpur, Kecamatan Ketambe, menutupi sebagian badan jalan nasional Blangkejeren-Kutacane, serta sarana air bersih di Kecamatan Deleng Pokhkisen mengalami kerusakan.

Banjir bandang ini telah berdampak pada 43 kepala keluarga atau 171 jiwa. Meski tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, sebanyak 15 desa di Kecamatan Leuser masih terisolasi akibat putusnya jembatan utama. Warga mengalami kesulitan akses serta keterbatasan fasilitas dasar.

Saat ini, kondisi air di beberapa wilayah sudah mulai surut, tetapi upaya perbaikan infrastruktur dan normalisasi akses jalan masih terus dilakukan.

"Pemulihan terus dilakukan agar akses transportasi dan fasilitas umum segera kembali normal," tutup Haslinda Juwita.

(MC Aceh/01)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB TANAH DATAR
  • Selasa, 7 Januari 2025 | 20:04 WIB
Bupati Tanah Datar Imbau Warga Bantaran Sungai Waspada Banjir Lahar Dingin
  • Oleh MC KAB TANAH DATAR
  • Selasa, 7 Januari 2025 | 16:31 WIB
Bupati Tanah Datar Pastikan Bantuan BNPB untuk Relokasi Korban Bencana Segera Cair
  • Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT
  • Sabtu, 21 Desember 2024 | 06:09 WIB
Pj Gubernur Kalbar Percepat Perbaikan Jembatan Penghubung Desa di Peniti Besar
  • Oleh Jhon Rico
  • Kamis, 19 Desember 2024 | 09:32 WIB
Banjir Bandang di Kabupaten Tapanuli Selatan akibatkan 10 Warga Terluka
  • Oleh MC PROV RIAU
  • Sabtu, 7 Desember 2024 | 05:58 WIB
Riau Dikepung Banjir, Tiga Kabupaten Tetapkan Status Siaga Darurat