- Oleh Pasha Yudha Ernowo
- Rabu, 4 Desember 2024 | 14:10 WIB
: Pj Gubernur Maluku Utara, Samsuddin A. Kadir, saat memberikan sambutan pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2024 di Gamalama Ballroom Bela Hotel, Ternate, Selasa (3/12/2024). (Foto: Biro Adpim).
Oleh MC KOTA TIDORE, Rabu, 4 Desember 2024 | 12:05 WIB - Redaktur: Inda Susanti - 86
Ternate, InfoPublik – Penjabat (Pj) Gubernur Maluku Utara, Samsuddin A. Kadir, menegaskan pentingnya sinergi kebijakan untuk memperkuat stabilitas ekonomi dan mendorong transformasi ekonomi daerah.
Pernyataan ini disampaikan dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2024 di Gamalama Ballroom Bela Hotel, Ternate, Selasa (3/12/2024).
Acara ini menghadirkan tokoh-tokoh penting seperti Forkopimda Maluku Utara, Wali Kota Ternate, kepala OPD, pimpinan perbankan, asosiasi, pelaku usaha, dan media massa se-Maluku Utara.
Dalam sambutannya, Samsuddin menyoroti pentingnya stabilitas makroekonomi sebagai dasar pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
“Sinergi kebijakan harus terus diperkuat untuk mempercepat transformasi ekonomi daerah, sehingga perekonomian tumbuh lebih kuat,” ujar Samsuddin.
Dia juga mengapresiasi peran Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas ekonomi di tengah tantangan global, seperti ketidakpastian geopolitik.
“Bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran yang diterapkan Bank Indonesia telah menjadi fondasi kuat dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku Utara, Dwi Putra Indrawan, menyoroti ketergantungan Maluku Utara pada pasokan pangan dari luar daerah, yang mencapai 80%.
"Peningkatan produksi lokal dan kerja sama antar daerah menjadi kunci dalam pengendalian inflasi,” ujar Dwi.
Dia menjelaskan, melalui sinergi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), telah terlaksana tiga kerja sama antar daerah untuk komoditas seperti bawang, rica, tomat (barito), dan cabai merah. Kerja sama ini mencakup wilayah seperti Kota Tidore dengan Makassar, serta Ternate dengan Halmahera Tengah.
Bank Indonesia memproyeksikan inflasi di Maluku Utara pada 2024 berada dalam rentang 2,2%–2,6% (yoy), meskipun dihadapkan pada tantangan kenaikan tarif cukai dan terbatasnya hasil panen beras di daerah pemasok.
PTBI 2024, yang mengusung tema “Sinergi Memperkuat Stabilitas dan Transformasi Ekonomi Nasional”, menjadi ajang strategis untuk merumuskan arah kebijakan ke depan.
“Pandangan ini sangat dinantikan oleh pelaku industri, investor, dan dunia usaha sebagai acuan dalam menentukan kebijakan dan keputusan bisnis,” ucap Samsuddin.
Samsuddin menutup sambutannya dengan mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat kolaborasi dalam menghadapi tantangan global.
“Mari kita jadikan pertemuan ini sebagai momentum strategis untuk merumuskan langkah kebijakan menghadapi tantangan global dan mewujudkan transformasi ekonomi menuju Indonesia Emas,” tutupnya. (MC Tidore)