- Oleh MC KOTA DUMAI
- Sabtu, 21 Desember 2024 | 10:35 WIB
: Plt Asisten Bidang Administrasi Umum Setda Provinsi Gorontalo, Yosef P. Koton, saat membuka kegiatan pelibatan masyarakat dalam pencegahan radikalisme dan terorisme melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Gorontalo. (Foto: istimewa)
Oleh MC PROV GORONTALO, Rabu, 13 November 2024 | 06:44 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 164
Kota Gorontalo, InfoPublik - Plt Asisten Bidang Administrasi Umum Setda Provinsi Gorontalo, Yosef P. Koton, membuka kegiatan pelibatan masyarakat dalam pencegahan radikalisme dan terorisme melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Gorontalo, Selasa (12/11/2024).
Kegiatan yang mengambil tema “Smart Bangsaku, Bersatu Indonesiaku” (Sehat Mental, Keluarga Cerdas, dan Tangguh) digelar di Aula Syuaib Bobihu Kantor Kementerian Agama, Kota Gorontalo.
Kegiatan ini dihadiri pengurus BNPT yang diwakili Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat, narasumber nasional, Ketua FKPT Gorontalo, Kapolda Gorontalo, Badan Kesbangpol Provinsi Gorontalo, Kabinda Gorontalo, Kasatgas Wil Densus 88 AT, Kapolresta, Komandan Kodim 1304 Gorontalo, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Gorontalo, Kepala Badan Kesbangpol Kota Gorontalo, Kepala Kantor Diknas Kota Gorontalo, serta sejumlah siswa dan guru pendamping.
Dalam kata sambutannya,Yosef P. Koton mengapresiasi inisiatif FKPT yang telah menyeleggarakan kegiatan. “Selamat datang kepada Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT yang sudah datang di Provinsi Gorontalo. Kegiatan ini sangat penting dilaksanakan mengingat keluarga dapat menjadi benteng dalam menangkal munculnya radikalisme dan terorisme, karena itu perlu dibentuknya ketahanan keluarga,” ujarnya.
Yosef menjelaskan, menurut Peraturan Menteri PPPA Nomor 6 Tahun 2013 tentang pelaksanaan pembangunan keluarga, disebutkan bahwa konsep ketahanan dan kesejahteraan keluarga mencakup landasan legalitas dan keutuhan keluarga, ketahanan fisik, ketahanan ekonomi, ketahanan sosial psikologi, dan ketahanan sosial budaya.
“Merujuk latar belakang masalah di atas, perlu adanya pengetahuan akan pentingnya peran ibu sebagai ujung tombak keluarga dalam mendukung terciptanya ketahanan keluarga serta penanaman nilai-nilai Pancasila dan toleransi terhadap sesama pada anak dan remaja yang ditanamkan sejak dini dalam rangka pencegahan paham radikal terorisme,” papar Yosef.
Melalui kegiatan "Smart Indonesiaku, Bersatu Bangsaku atau Sehat Mental Keluarga Cerdas dan Tangguh, BNPT diharapkan dapat menanamkan sikap toleran dan menghargai kemajemukan bangsa pada anak usia sekolah menengah pertama sederajat dan ibu sebagai pilar keluarga, dalam terciptanya ketahanan keluarga sebagai salah satu upaya untuk menangkal radikalisme terorisme. (mcgorontaloprov)