- Oleh MC PROV GORONTALO
- Rabu, 20 November 2024 | 13:31 WIB
: Kepala Dinas PUPR-PKP Provinsi Gorontalo Aries Ardianto (kemeja putih) saat meninjau langsung hasil pembangunan rumah bantuan korban bencana, di Kecamatan Tilamuta, Kabupaten Boalemo. (Foto: Yudi)
Oleh MC PROV GORONTALO, Senin, 28 Oktober 2024 | 11:27 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 175
Boalemo, InfoPublik - Untuk membantu korban bencana dan masyarakat tidak mampu, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPR-PKP) Provinsi Gorontalo membangun rumah korban bencana (RKB) dan rumah layak huni untuk masyarakat tidak mampu.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas PUPR-PKP Provinsi Gorontalo Aries Ardianto usai meninjau hasil pekerjaan pembangun rumah korban banjir dan rumah layak huni di Kabupaten Boalemo, Sabtu (25/10/2024).
"Untuk pembangunan rumah korban bencana dan rumah layak huni ini, memang harus kita wujudkan, karena hal tersebut merupakan kewajiban kita dan akan terus dievaluasi tiap tahunnya," kata Aries
Aries mengatakan, Dinas PUPR-PKP Provinsi Gorontalo telah menyerahkan bantuan berupa dana untuk pembangunan rumah sebanyak 30 unit rumah di antaranya enam unit rumah korban bencana, dan 24 unit rumah layak huni yang tersebar di Kabupaten Boalemo.
"Alhamdulillah tahun ini kita Provinsi Gorontalo bisa mengerjakan pembangunan rumah korban bencana untuk masyarakat. Meskipun masih kecil secara kuantitatif, tapi secara kualitatif itu bisa sesuai sasaran. Karena hanya dengan kurang dari Rp50 juta bisa membangun rumah yang layak untuk dihuni," kata Aries.
Untuk pembangunan rumah korban bencana per unitnya, Provinsi Gorontalo melalui Dinas PUPR-PKP Provinsi Gorontalo menyerahkan bantuan dana sebesar Rp45 juta, sedangkan untuk pembangunan rumah layak huni, Dinas PUPR-PKP Provinsi Gorontalo menyerahkan bantuan dana sebesar Rp37,5 juta.
Aries menjelaskan, pembangunan rumah korban bencana dan rumah layak huni tersebut, sudah dilengkapi dengan fasilitas kamar mandi beserta jamban.
"Satu rumah layak huni atau rumah tinggal sehat itu harus dilengkapi dengan fasilitas kamar mandi dan WC. Bukannya kita mau mengubah konsep, namun setiap rumah yang kita berikan bantuan, harus dilengkapi dengan kamar mandi dan WC," ungkap Aries.
Aries juga menuturkan bahwa pihaknya ingin sekali membangun sebanyak mungkin rumah korban bencana dan rumah layak huni yang juga dilengkapi dengan sumber mata air bersih. Tapi karena adanya keterbatasan anggaran yang ada, pihaknya hanya mampu membangun enam unit rumah korban bencana dan 24 unit rumah layak huni. Pihaknya juga akan terus berusaha untuk bisa mewujudkan hal tersebut.
"Masih banyak sebenarnya yang harus dibantu dengan rumah korban bencana ini, tapi anggarannya belum mencukupi. Insya Allah tahun depan, porsi pembangunan rumah korban bencana dan rumah layak huni bisa bertambah," tuturnya. (mcgorontaloprov/yudi)