Hari Kesiapsiagaan Bencana: Kota Padang Siap Hadapi Ancaman Megathrust Mentawai

:


Oleh MC KOTA PADANG, Selasa, 1 Oktober 2024 | 06:59 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 117


Padang, InfoPublik – Suasana khidmat menyelimuti peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) Kota Padang yang dipusatkan di Monumen Gempa Padang, Jalan Gereja, Kota Padang, Provinsi Sumatra Barat (Sumbar), pada Senin (30/9/2024).

Peringatan HKB ini bertepatan dengan 15 tahun terjadinya gempa bumi dahsyat pada 30 September 2009.

Acara peringatan ini tidak hanya digelar untuk mengenang para korban gempa, tetapi juga menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana, khususnya gempa Megathrust yang dapat mengancam wilayah Sumatra Barat.

Penjabat (Pj) Wali Kota Padang, Andree Algamar, menyatakan bahwa Pemerintah Kota Padang berupaya memperkuat langkah mitigasi bencana melalui rangkaian kegiatan HKB tahun ini, terutama dalam menghadapi potensi ancaman Megathrust Mentawai.

"Untuk mendukung kesiapsiagaan ini, kami telah mengambil berbagai langkah, seperti memastikan kesiapan shelter, melakukan uji coba sirine peringatan dini secara rutin, serta mengadakan simulasi bencana," ujar Andree.

Ia berharap upaya-upaya tersebut dapat meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat ketika bencana terjadi, sehingga dapat mengurangi risiko korban jiwa dan kerusakan bangunan.

"Jika bencana seperti gempa 2009 terulang, kita diharapkan lebih siap dan mampu meminimalkan dampak kerugian serta segera bangkit pasca bencana," tuturnya.

Andree juga mendorong edukasi kesiapsiagaan bencana sedini mungkin melalui keluarga, lingkungan, dan satuan pendidikan.

"Tujuannya adalah menciptakan kemandirian dalam proses evakuasi. Ketika bencana datang, masyarakat sudah tahu apa yang harus dilakukan dan bagaimana menyelamatkan diri serta keluarga," tambahnya.

Rangkaian kegiatan peringatan HKB diawali dengan doa bersama dan mengheningkan cipta tepat pukul 17.15 WIB, waktu terjadinya gempa 30 September 2009. Acara dilanjutkan dengan penaburan bunga di depan Monumen Gempa Padang.

Menanggapi hal itu, Tokoh Masyakat, Fauzi Bahar Dt. Nan Sati mengatakan peran penting media saat bencana terjadi.

"Saat itu, radio yang sehari-harinya biasa saja, tiba-tiba menjadi alat yang sangat penting. Dari RRI, kami menyampaikan instruksi untuk mengungsi, karena awalnya ada peringatan potensi tsunami dari BMKG. Setelah BMKG memastikan tsunami tidak terjadi, kami mengimbau masyarakat untuk kembali ke rumah," ungkapnya.

Media penyiaran, lanjut Fauzi, menjadi alat vital dalam memberikan arahan kepada masyarakat agar tidak panik dan dapat mengambil langkah yang tepat di tengah situasi darurat.

"Dari semua bencana yang terjadi di Indonesia, hanya di Padang masyarakat yang tidak sampai ke pengungsian. Mereka dapat kembali ke rumah masing-masing dengan cepat," bebernya.

Fauzi Bahar mengapresiasi Pemerintah Kota Padang yang konsisten mengadakan peringatan HKB setiap tahunnya. "Mari kita jadikan momentum ini sebagai pembelajaran mitigasi bencana. Kita harus terus berlatih dan siap siaga," ujarnya.

Fauzi juga menyoroti pentingnya infrastruktur mitigasi seperti shelter yang berfungsi sebagai tempat evakuasi darurat. Namun, ia menyayangkan bahwa masih banyak masyarakat yang belum mengetahui bangunan-bangunan mana saja yang berfungsi sebagai shelter.

Ia juga menyinggung tentang rencana pembangunan Rumah Sakit Siloam sebagai shelter yang terhenti karena berbagai isu pada akhir masa jabatannya sebagai wali kota.

"Dulu, RS Siloam direncanakan sebagai shelter. Tapi sayangnya, di akhir masa jabatan saya, pembangunan tersebut terhenti karena adanya isu kristenisasi," ucapnya.

Sementara itu, Pemrakarsa Monumen Gempa Padang, Andreas Sofiandi, menyatakan dukungannya terhadap upaya mitigasi bencana yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Padang. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam perawatan monumen ini sehingga dapat menjadi ingatan kolektif, bukan hanya bagi keluarga korban tetapi juga untuk generasi mendatang.

"Monumen ini selalu menjadi tempat yang disinggahi oleh teman atau tamu yang berkunjung ke Padang," tutup Andreas.

(MC Padang / Junee)

 

 

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Selasa, 1 Oktober 2024 | 13:48 WIB
Pemkot Padang Berlakukan Moratorium Mutasi PNS, Ini Alasannya
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Senin, 30 September 2024 | 13:56 WIB
Literasi Media adalah Kunci Hadapi Isu Hoaks dan Bencana
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Senin, 30 September 2024 | 13:51 WIB
Antisipasi Megathrust: Pengetahuan Mitigasi adalah Bekal Utama Keselamatan