- Oleh MC KAB MUSI BANYUASIN
- Rabu, 30 Oktober 2024 | 20:13 WIB
: Sosialisasi Keluarga Berkualitas
Oleh MC KAB GAYO LUES, Sabtu, 14 September 2024 | 17:50 WIB - Redaktur: Juli - 198
Blangkejeren, InfoPublik – Plt Sekretaris Daerah Kabupaten Gayo Lues, H. Nevirizal menekankan pentingnya menghilangkan perbedaan gender dalam hak dan kewajiban untuk mewujudkan keluarga berkualitas di Kabupaten Gayo Lues.
Pernyataan itu disampaikan setelah membuka kegiatan peningkatan kualitas keluarga dalam rangka mewujudkan kesetaraan gender (KG) dan hak anak, yang diadakan di Aula The Legend Hotel Blangkejeren, Jumat (13/9/2024).
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) ini dihadiri oleh 80 peserta yang terdiri dari organisasi-organisasi perempuan dan masyarakat. Selain itu, acara ini juga diisi oleh narasumber yang membahas tentang keluarga berkualitas.
Nevirizal mengapresiasi upaya DP3AP2KB dan peserta yang berpartisipasi dalam sosialisasi ini.
Ia menegaskan bahwa kesetaraan gender harus tetap sesuai dengan ajaran syariat Islam yang dianut Provinsi Aceh. "Kami menitikberatkan pada hak-hak asuh anak dan menghindari kekerasan. DP3AP2KB sudah memiliki divisi khusus untuk menangani kekerasan dalam rumah tangga," ujar Sekda.
Lebih lanjut, Nevirizal menyebutkan pentingnya perhatian mulai dari keluarga kecil hingga lingkungan sekitar untuk menciptakan keluarga berkualitas.
Ia juga mengimbau agar masyarakat, dinas-dinas, organisasi perempuan, dan masjid-masjid berpartisipasi dalam mencapai tujuan tersebut.
Kepala Dinas P3AP2KB Gayo Lues, Sartika Mayasari menjelaskan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah menjawab tantangan dan permasalahan yang dihadapi masyarakat. "Kami berinisiatif melaksanakan program ini dengan melibatkan semua organisasi perempuan di Gayo Lues," ujarnya.
Sartika menambahkan bahwa keluarga berkualitas mampu menerapkan delapan fungsi keluarga dan nilai-nilai lima dimensi ketahanan keluarga. Sosialisasi ini ditujukan kepada calon pengantin, orang tua, dan ibu muda untuk memberikan pengetahuan dan latihan yang diperlukan.
Diharapkan dengan adanya sosialisasi ini, semua permasalahan keluarga dapat diselesaikan di tingkat rumah tangga, tanpa perlu melibatkan penghulu, pihak berwajib, atau Dinas P3AP2KB. "Kami ingin masyarakat menjadi benteng ketahanan keluarga mereka sendiri," tutup Sartika.