- Oleh MC PROV GORONTALO
- Jumat, 15 November 2024 | 05:27 WIB
: Kegiatan diskusi kelompok terpumpun terkait penelitian penggunaan ortografi dalam upaya normalisasi dan pelestarian Bahasa Gorontalo yang dilaksanakan oleh LPPM Universitas Negeri Gorontalo. (Foto: Ilham)
Oleh MC PROV GORONTALO, Kamis, 12 September 2024 | 12:15 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 350
Kota Gorontalo, InfoPublik – Peneliti Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Gorontalo melakukan penelitian penggunaan ortografi dalam upaya normalisasi dan pelestarian Bahasa Gorontalo.
Dalam penelitian yang diketuai oleh Dr. Suleman Bouti ini, para peneliti mengumpulkan data dari seluruh daerah di Provinsi Gorontalo. Mereka menggelar diskusi kelompok terpumpun di setiap kabupaten dan kota. Diskusi ini merupakan upaya memenuhi kelengkapan kebutuhan proses analisis. Kegiatan ini mendapat dukungan dari Basis Informasi Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (BIMA) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
“Agenda ini adalah agenda tahun pertama dari kisaran beberapa tahun ke depan hingga lahirnya suatu komunike bersama masyarakat Gorontalo dalam menata penggunaan bahasa daerahnya, bahasa Gorontalo," ungkap Suleman Bouti, Kamis (12/9/2024).
Dalam gelaran diskusi kelompok terpumpun di sejumlah daerah ini para peneliti mendalami identifikasi varian sistem penulisan yang ditemukan melalui hasil angket daring yang disebarkan dalam tahap awal penelitian, mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan inkonsistensi dalam penggunaan ortografi bahasa Gorontalo, mendiskusikan dampak inkonsistensi ortografi terhadap pelestarian dan pengajaran bahasa Gorontalo, merumuskan strategi dan rekomendasi untuk menciptakan sistem ortografi yang konsisten dan diterima secara luas oleh Masyarakat, serta mendorong kerja sama antara berbagai pihak terkait untuk mengimplementasikan sistem ortografi yang konsisten dalam Bahasa Gorontalo.
Suleman Bouti menyebutkan dalam rangkaian kegiatan diskusi mengambil tema "Inkonsistensi Penggunaan Sistem Penulisan dalam Bahasa Gorontalo: Harapan, Tantangan, dan Ancaman."
Dalam kegiatan ini, setiap peserta adalah kontributor, setiap peserta adalah representasi dari unsur yang memahami kondisi yang diwakilinya dan akan berperan aktif dalam interaksi.
“Setiap daerah menghadirkan kontributor dan narasumber yang berbeda, misalnya di Kota Gorontalo kami mengundang Debby Hariyanti Mano selaku Kepala Biro Antara Gorontalo. Ruang lingkup bahasan yakni peran media dalam edukasi publik mengenai pentingnya standarisasi ortografi bahasa Gorontalo; dan Ismail Madjid Penjabat Wali Kota Gorontalo dengan ruang lingkup bahasan kebijakan dan regulasi pemerintah,” jelas Suleman Bouti.
Debby Mano menjelaskan tentang isu inkonsistensi sistem penulisan Bahasa Gorontalo dipublikasikan dan disebarluaskan melalui berbagai platform media. Peran media dalam edukasi publik mengenai pentingnya standarisasi ortografi Bahasa Gorontalo.
Sedangkan Ismail Madjid membahas kebijakan dan regulasi pemerintah terkait pelestarian bahasa daerah, upaya yang telah dan sedang dilakukan untuk mendukung standarisasi sistem penulisan (ortografi), serta dukungan yang dibutuhkan dari berbagai pihak.
Di Kota Gorontalo, para kontributor ini berasal dari Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo, Bappeda Kota Gorontalo, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Gorontalo, Kepala Kantor Kemenag Kota Gorontalo, Lembaga Permusyaratan Masyarakat (LPM) Kota Gorontalo, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, Kepala SMA 9, Kepala SMP 10, klKepala SD 11, Kepala Madrasah Ibtidaiyah, Kepala MTsN, Kepala Madrasah Aliyah, Wikipedia Hulontalo, media massa, serta Komunitas Literasi Gorontalo. (mcgorontaloprov)