- Oleh Eko Budiono
- Kamis, 28 November 2024 | 09:49 WIB
: Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto memberikan sambutan saat meninjau posko pengungsian korban banjir di Kecamatan Tilango, Kabupaten Gorontalo, Selasa (16/7/2024). (Foto: Haris)
Oleh MC PROV GORONTALO, Rabu, 17 Juli 2024 | 12:55 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 230
Kabupaten Gorontalo, InfoPublik – Pemerintah akan menjamin kebutuhan dasar korban banjir di Provinsi Gorontalo. Hal itu ditegaskan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, saat meninjau posko pengungsian korban banjir di Kecamatan Tilango, Kabupaten Gorontalo, Selasa (16/7/2024).
“Yakinlah masyarakat tidak sendirian menghadapi bencana ini. Presiden Joko Widodo langsung mengutus saya ke Gorontalo dan memerintahkan seluruh jajarannya untuk membantu semaksimal mungkin. Kita akan memastikan kebutuhan dasar Ibu-Bapak sekalian terpenuhi. Jadi jangan khawatir,” kata Suharyanto.
Menurut Suharyanto, dengan ditetapkannya status tanggap darurat oleh pemerintah daerah, maka BNPB turun ke lokasi untuk mendampingi warga melewati masa bencana. Ia juga menegaskan bahwa selama masa tanggap darurat tersebut kebutuhan hidup korban banjir akan ditanggung pemerintah. Oleh karena itu, Kepala BNPB meminta kepada warga korban banjir untuk segera melaporkan jika ada kebutuhannya yang kurang.
“Termasuk bantuan ada yang simbolis selimut, sembako, dan macam-macam. Tetapi ternyata yang dibutuhkan ibu-ibu adalah popok, bedak, minyak telon, pakaian wanita, pakaian anak-anak, dan pakaian dalam, tolong dilaporkan. Kami datang untuk membantu Ibu-Bapak sekalian. Tidak perlu bersedih dan semangatnya harus kuat,” tutur Suharyanto.
Pada kesempatan itu, Suharyanto menyerahkan secara simbolis bantuan berupa logistik dan peralatan kebutuhan korban banjir. Bantuan terdiri dari selimut, sembako, makanan siap saji, dan kasur lipat. Turut hadir pada peninjauan tersebut Penjabat Gubernur Gorontalo Rudy Salahuddin, Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad, serta anggota Komisi VIII DPR RI Idah Syahidah Rusli Habibie.
Berdasarkan data BPBD Kabupaten Gorontalo, ada 35 desa/keluran di delapan kecamatan yang terdampak bencana banjir. Secara keseluruhan, bencana banjir berdampak terhadap 6.531 kepala keluarga atau 21.638 jiwa, serta merendam 4.623 rumah. (mcgorontaloprov/haris)