Mendagri Minta Daerah Serius Perhatikan Inflasi, Begini Strategi Pemkot Tidore Kepulauan

: Staf Ahli Walikota Bidang ekonomi Pembangunan dan Keuangan, Pemkot Tidore Kepulauan, Abdul Hakim Adjam, menghadiri Rakor Pengendalian Inflasi tahun 2024 di ruang rapat Sekda. Foto: Rizky


Oleh MC KOTA TIDORE, Selasa, 19 Maret 2024 | 08:17 WIB - Redaktur: Inda Susanti - 230


Tidore, InfoPublik – Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, menegaskan permasalahan inflasi harus menjadi perhatian karena sangat penting untuk menjaga situasi ekonomi dan membantu masyarakat.

“Kita harus bersyukur pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 5 persen, dan diakui oleh dunia pertumbuhan ekonomi kita bagus,” ujarnya pada Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah yang dihadiri pemerintah daerah seluruh Indonesia secara daring dan luring, Senin (18/3/2024).

Terkait inflasi, Tito mencatat pada Februari terjadi inflasi sebesar 2,75 persen secara tahunan (year-on-year/Y-o-Y) atau naik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 2,57 persen (Y-o-Y).

“Adanya Pemilu dan libur panjang menjadi penyebab transportasi banyak yang libur, itu salah satu yang mempengaruhi inflasi kita naik,” tuturnya.

Tito menyebut, dengan adanya kenaikan beberapa komoditas harga barang dan jasa, perlu diimbangi dengan kemampuan daya beli.

“Karena seandainya harga naik sementara daya beli kecil dan tidak meningkat, itu juga akan memberatkan masyarakat,” tukasnya.

Menurut Tito, salah satu upaya dari pemerintah untuk memperkuat daya beli adalah dengan membantu masyarakat melalui beberapa program seperti bantuan sosial dan program Prakerja.

Staf Ahli Wali Kota bidang Ekonomi, Pembangunan dan Keuangan, Pemerintah Kota (Pemkot) Tidore Kepulauan, Abdul Hakim Adjam usai mengikuti Rakor, mengatakan, Pemkot Tidore Kepulauan terus berupaya menekan terjadinya inflasi dengan mengikuti arahan dari pemerintah pusat dan juga arahan Wali Kota dan Wakil Walikota.

Di antaranya dengan menggelar pasar murah dan pasar penyeimbang secara terus menerus, serta gerakan tanam seperti sayuran dan cabai.  

Selain itu, sambungnya, pengecekan ketersediaan pangan seperti beras juga penting untuk dilakukan secara intens, guna memastikan ketersediaan stok aman dalam bulan Ramadan maupun menjelang Idulfitri nanti.

“Berdasarkan hasil sidak pasar, Alhamdulillah untuk kota Tidore Kepulauan ketersediaan stok pangan seperti beras masih aman,” ungkap Abdul Hakim.

Sementara itu, Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti, dalam paparannya pada Rakor tersebut mengatakan, komponen bergejolak pada Februari 2024 memberikan andil yang relatif besar terhadap inflasi dibandingkan komponen lainnya,

“Waspada inflasi komponen harga bergejolak yang berpotensi berlanjut pada Maret 2024 sebagai dampak kenaikan demand pada momen Ramadan,” ujarnya.

Dia menjelaskan, kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH) di luar Pulau Jawa dan Sumatera terjadi di kabupaten Bone Bolango dengan nilai IPH 10,64%,

“Komoditas penyumbang andil kenaikan IPH terbesar di sepuluh wilayah tersebut didominasi oleh cabai rawit, beras, dan cabai merah,” sebutnya. (tn/MC)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Eko Budiono
  • Rabu, 27 November 2024 | 13:54 WIB
Mendagri Tito Karnavian Berharap Pilkada 2024 Berlangsung Damai
  • Oleh Eko Budiono
  • Selasa, 26 November 2024 | 09:10 WIB
Mendagri Minta Bawaslu Tindak Tegas ASN Tidak Netral
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Senin, 25 November 2024 | 15:55 WIB
Pemerintah Dorong Program 3 Juta Rumah untuk Kurangi Backlog Perumahan
  • Oleh Eko Budiono
  • Senin, 25 November 2024 | 18:30 WIB
Mendagri Tunjuk Rosjonsyah Jadi Plt Gubernur Bengkulu