Diakui Jawa Barat, Garut Raih Dua Gelar Terbaik dalam Penanganan Stunting

: Kepala Dinkes Kabupaten Garut, dr. Leli Yuliani, menerima penghargaan dari Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, pada acara ASA 2024 di Hotel Holiday Inn, Kota Bandung, Selasa (26/11/2024). (Foto: Dok. Dinkes Garut).


Oleh MC KAB GARUT, Kamis, 28 November 2024 | 10:32 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 64


Garut, InfoPublik - Kabupaten Garut kembali menunjukkan prestasi di tingkat Provinsi Jawa Barat dengan meraih dua penghargaan sekaligus dalam upaya percepatan penurunan stunting. Garut meraih Terbaik III Kabupaten/Kota dengan Kinerja Terbaik dalam Pelaksanaan Aksi Konvergensi Penurunan Stunting Tahun 2024 dan Terbaik III Kabupaten/Kota Inovatif dalam Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2024.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, kepada Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut dr. Leli Yuliani, dalam acara Evaluasi Stunting dan Aksi Stunting Awards (ASA) 2024 di Bandung, Selasa (26/11/2024).

Leli Yuliani menyatakan, penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas kinerja Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut dalam menekan angka stunting. Ia juga berharap penghargaan ini menjadi motivasi untuk terus meningkatkan inovasi dalam upaya mencapai zero new stunting di Garut.

“Kami memiliki target agar ke depan Kabupaten Garut bisa meraih penghargaan Terbaik I. Untuk itu, kami akan terus berupaya memperkuat berbagai program dan inovasi dalam penanganan stunting,” ujar dr. Leli dalam keterangannya, Rabu (27/11/2024).

Pemkab Garut telah meluncurkan berbagai program inovatif guna mendukung percepatan penurunan stunting. Kadinkes menyebut seperti TOSS (Temukan Obati Sayangi Balita Stunting) fokus pada penanganan balita yang teridentifikasi stunting; Melani (Memastikan Semua Ibu Hamil Terlayani Sesuai Standar) - untuk mencegah lahirnya bayi stunting melalui pelayanan ibu hamil; SMART GIRLS (Sehat Melalui Asupan Rutin Tablet Tambah Darah Remaja Putri) untuk pencegahan stunting sejak dini.

Kemudian ada Duta RISSA (Remaja Putri Sehat Bebas Anemia) pencegahan anemia pada remaja putri untuk mempersiapkan generasi sehat; PMT Lokal (Pemberian Makanan Tambahan) untuk balita gizi kurang dan ibu hamil yang mengalami kekurangan energi kronik (KEK); dan Integrasi Layanan Primer: Pendekatan menyeluruh dalam pelayanan kesehatan berbasis masyarakat.

“Inovasi seperti Srikandi Biru, Harum Madu, dan lainnya juga telah membawa Kabupaten Garut menjadi salah satu daerah inovatif terbaik dalam penanganan stunting di Jawa Barat,” tambah dr. Leli.

Keberhasilan ini tidak lepas dari koordinasi dan kolaborasi yang baik antara berbagai pemangku kepentingan di Kabupaten Garut. Meski demikian, dr. Leli mengakui masih terdapat tantangan, terutama keterbatasan waktu untuk diskusi dan koordinasi di tengah padatnya program kegiatan yang harus dilakukan di bidang masing-masing.

“Kami terus meningkatkan akses masyarakat terhadap intervensi spesifik dan sensitif, serta memperkuat upaya promotif, preventif, dan regulasi. Semua pihak harus ‘Gerak Bersama’ agar bisa ‘Sehat Bersama’ menuju Indonesia Emas 2045,” tandasnya. (Muhamad Azi Zulhakim/Yanyan Agus Supianto)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Kamis, 28 November 2024 | 12:23 WIB
Ketua TP PKK Provinsi Gorontalo Salurkan Bantuan untuk Balita dan Ibu Hamil
  • Oleh MC KAB DONGGALA
  • Rabu, 27 November 2024 | 06:30 WIB
Donggala Uji Coba Makan Bergizi Gratis untuk Turunkan Angka Stunting
  • Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT
  • Selasa, 26 November 2024 | 10:03 WIB
Kemenkumham Apresiasi Pj Ketua TP PKK: Kekayaan Intelektual untuk Kemajuan Kalbar
  • Oleh MC KOTA BATAM
  • Jumat, 22 November 2024 | 10:45 WIB
Batam Percepat Penanganan Stunting, Sekda Tekankan Kolaborasi Semua Pihak
  • Oleh MC KAB BANGKALAN
  • Kamis, 21 November 2024 | 17:32 WIB
Kabupaten Bangkalan Raih Penghargaan Penurunan Stunting, Sekda Apresiasi TPPS
  • Oleh MC KOTA TIDORE
  • Kamis, 21 November 2024 | 23:31 WIB
Pemkab Pulau Morotai Perkuat Koordinasi untuk Percepatan Penurunan Stunting