- Oleh MC KAB BATANG
- Selasa, 8 Oktober 2024 | 20:05 WIB
: Sejumlah anggota ORARI Batang membuktikan perannya yang vital saat puting beliung meluluhlantakkan Kecamatan Kandeman.
Oleh MC KAB BATANG, Sabtu, 16 Maret 2024 | 06:08 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 161
Batang, InfoPublik - Dalam menghadapi bencana alam, komunikasi menjadi kunci penting untuk koordinasi penanganan yang efektif. Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia (ORARI) Kabupaten Batang telah membuktikan perannya.
Mendapat informasi puting beliung yang meluluhlantakkan Kecamatan Kandeman, yakni merusak puluhan rumah warga pada Kamis 14 Maret 2024, ORARI Batang tidak tinggal diam dan mengambil perannya untuk komunikasi dan koordinasi ketika listrik padam dan kegelapan menyelimuti,
“Sejak pagi, kami sudah berada di lokasi untuk bergotong royong bersama warga dan mengkoordinasikan upaya penanganan dengan instansi terkait,” kata Ketua ORARI Batang Edhy Sulisdiyanto saat dihubungi melalui gawai, Jumat 15 Maret 2024.
Keahlian mereka dalam komunikasi menjadi andalan saat infrastruktur terputus. Sehingga komitmen organisasi untuk kedaruratan selalu menjadi prioritas.
“Kami siap bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Batang melalui layanan komunikasi. Terutama dalam situasi darurat, di mana kesulitan mencari sinyal menjadi tantangan, kami akan hadir untuk membantu,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Batang, Triossy Juniarto mengatakan, wilayah Batang dengan keanekaragaman geografisnya yang mencakup pantai, daratan, dan pegunungan, menyimpan potensi besar untuk berbagai bencana alam.
Ketika bencana melanda, lanjut dia, jaringan komunikasi sering kali menjadi salah satu infrastruktur pertama yang terganggu. Organisasi Komunikasi seperti ORARI, RAPI dan lainnya merupakan, menurut Triossy, merupakan garda terdepan dalam memastikan bahwa suara-suara yang membutuhkan bantuan dapat didengar.
“Dalam menghadapi tantangan ini, komunikasi yang efektif dan handal bukan hanya penting, tetapi menjadi kebutuhan mendesak. Oleh karena itu pentingnya persiapan dan kesiapsiagaan,” tegasnya.
Triossy menyebut mereka tidak hanya sebagai layanan komunikasi, tetapi juga menjadi simbol ketangguhan dan kebersamaan masyarakat Batang dalam menghadapi bencana. “Kami tidak hanya menyediakan alat, kami juga membangun harapan. Ketika sinyal hilang, ketika listrik padam, kami ada di sana untuk memastikan bahwa setiap panggilan darurat terdengar,” pungkasnya. (MC Batang, Jateng/Edo/Jumadi)