- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Kamis, 10 Oktober 2024 | 21:25 WIB
: Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin meninjau lokasi yang porak-poranda akibat bencana alam puting beliung di Desa Cimayang, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Selasa (3/9/2024).
Oleh MC PROV JAWA BARAT, Selasa, 3 September 2024 | 21:41 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 160
Kabupaten Bogor, InfoPublik – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin meninjau lokasi yang porak-poranda akibat bencana alam puting beliung di Desa Cimayang, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Selasa (3/9/2024).
Kejadian yang mengakibatkan dua korban jiwa meninggal dunia dan empat warga lainnya luka-luka akibat tertimpa bangunan itu terjadi pada Senin (2/9/2024) sore.
Bey yang dalam peninjauannya didampingi Plh Pj Bupati Bogor Suryanto Putra menyampaikan duka mendalam kepada korban yang merupakan warga Blitar, Jawa Timur. "Kami sampaikan turut berdukacita terhadap dua korban meninggal dan empat orang luka-luka. Karena mereka berasal dari Blitar, yang meninggal dan yang empat orang itu juga sudah dibawa ke Blitar," ujar Bey saat diwawancarai awak media.
Atas peristiwa ini, Bey meminta kepada masyarakat untuk tetap waspada hujan lebat walaupun saat ini sedang memasuki musim kemarau. Di daerah tertentu, termasuk Kabupaten Bogor hujan dengan intensitas tinggi bisa terjadi kapan saja. "Intinya adalah walaupun kita memasuki musim kemarau bukan berarti tidak ada hujan. Di daerah tertentu bahkan bisa terjadi hujan ekstrem dan itu harus hati-hati," ingatnya.
Saat ini Plh Pj Bupati Bogor sudah menetapkan tanggap darurat. Rumah-rumah yang terdampak bencana alam kemarin sedang diasesmen. Bey mengatakan, sekarang yang terpenting adalah keselamatan warga. "Untuk rumah-rumah yang rusak Bupati akan menetapkan tanggap darurat, tapi tetap untuk rumah-rumah yang rusak harus diasesmen dulu, nanti dilihat bagaimana kerusakannya," tutur Bey.
Ia pun meminta kepada pengembang agar tidak asal dalam membangun rumah, tapi harus kokoh. Apalagi lanjut Bey, bencana yang melanda Senin kemarin hanya karena hujan yang tidak terlalu lama, namun dampaknya sangat besar. "Jangan sampai ada puting beliung berakibat fatal. Padahal ini hanya sebentar hujannya," katanya.
Selain Kabupaten Bogor, wilayah lain di Jabar juga rawan terhadap bencana alam, seperti banjir dan longsor yang bisa terjadi saat musim kemarau.
"Justru kemarin kita menggelar rapat kekeringan, tapi ini kan terjadi hujan. Itu artinya walaupun kita memasuki musim kemarau tetap hati-hati, apalagi Jawa Barat ini daerah rawan bencana. Jadi kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat sangat diperlukan," pesan Bey. (MC Prov. Jabar)