Sambut Ramadan, Stok Bahan Pangan di Ternate Dipastikan Aman

Tidore, InfoPublik - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) memastikan harga dan stok pangan di Kota Ternate aman menjelang datangnya bulan suci Ramadan.

Ketua TPID Kota Ternate, Rizal Marsaoly mengatakan, pihaknya telah melakukan rapat koordinasi dengan sejumlah lembaga terkait seperti Bank Indonesia Maluku Utara dan Bulog Kota Ternate serta para pelaku usaha guna membahas dan memastikan keterjangkauan harga dan ketersediaan stok pangan jelang Ramadan.

“Sinergi TPID ini memang harus jalan, sehingga kebijakan-kebijakan yang diambil oleh Pemkot, ada keseimbangan data dan informasi dari stakeholder lainnya,” ujarnya, Senin (4/3/2024).

Menurut dia, hasil rapat koordinasi akan dijadikan instrumen diskusi Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate. Sehingga, pada saat ada kebijakan nasional terkait kenaikan harga beras maupun pangan lainnya, masyarakat dapat terjamin dengan program Pemkot Ternate.

“Kenaikan harga beras itu kenaikan nasional, masyarakat nantinya bisa digaransi dengan langkah-langkah Pemkot. Itu tujuannya TPID menggelar high level meeting untuk mendiskusikan ini,” tukasnya.

Sesuai pemaparan instansi terkait dan para pemangku kepentingan lainnya, sambung dia, dapat dipastikan stok pangan di Kota Ternate tercatat aman hingga beberapa bulan ke depan.

“Stok (beras) Bulog di gudang sekitar 2.000 ton, ada juga sementara pengiriman dari Manado dan Surabaya,” ungkapnya.

Sementara, Kepala Perwakilan BI Maluku Utara, Dwi Putra Indrawan meyatakan, menyambut bulan Ramadan dan Idulfitri 1445 Hijriah, pihaknya akan berupaya menekan harga pangan di Kota Ternate.

“Kami akan melakukan koordinasi antar instansi dan pelaku usaha untuk mengkoordinasikan langkah-langkah menjaga inflasi ke depan, agar masyarakat dapat menikmati harga yang stabil,” bebernya.

Untuk memastikan harga pangan, pihaknya bersama Pemkot Ternate juga akan melakukan operasi pasar dan mengadakan pasar murah dalam waktu dekat.

“Harga tergantung stok, sejauh ini pasokan aman, masyarakat tidak boleh panik dan khawatir, bahkan belanja sesuai kebutuhan. Kalau belanjanya melebihi kebutuhan, akan terjadi kelangkahan barang harga pun naik,” pungkasnya. (MC Tidore/nty)