“Melayang Waterfall”, Destinasi Wisata Baru di Desa Pejeng Kaja, Kabupaten Gianyar

:


Oleh MC KAB GIANYAR, Selasa, 20 Desember 2022 | 10:38 WIB - Redaktur: Kusnadi - 428


Gianyar, InfoPublik - Desa Pejeng Kaja khususnya Desa Adat Melayang belakangan sedang gencar melakukan penataan untuk dijadikan kampung wisata. Penataan awal kampung wisata Melayang ini dimulai dengan penataan destinasi wisata baru berupa air terjun yang diberi nama Melayang Waterfall. Nama Melayang Waterfall diambil dari nama Banjar lokasi air terjun tersebut yakni Banjar Melayang Desa Pejeng Kaja.

“Melayang Waterfall” Destinasi Wisata Baru di Desa Pejeng Kaja, Kabupaten Gianyar.

Kelian Dinas Banjar Melayang Dewa Gede Astika mengatakan bahwa Melayang Waterfal merupakan penataan awal atau cikal bakal terbentuknya kampung wisata Melayang. “Air terjun ini merupakan gambaran awal dari kampung wisata yang digagas Desa Adat Melayang Desa Pejeng Kaja,” ujarnya.

Ketika ditemui Tim Liputan Kominfo Gianyar, Senin, (19/12/2022), Dewa Gede Astika menjelaskan, awal tercetusnya pembuatan air terjun ini melihat banyak wisatawan yang berbondong-bondong datang mengunjungi beberapa air terjun yang ada di Gianyar, hal tersebut membuat prajuru Desa Adat Melayang bersama Desa Pejeng Kaja berinisiatif untuk membuka satu icon air terjun yang berada tidak jauh dari pariwisata ubud.

Akses yang mudah dari ubud memantapkan masyarakat bersama prajuru maupun desa saling membantu terwujudnya air terjun ini. “Dalam penataannya kami di desa Adat Melayang bahu membahu bergotong royong untuk mewujudkan destinasi wisata air terjun,” lanjutnya.

Melayang Waterfall letaknya tidak terlalu jauh dari Ubud juga merupakan akses lalu lintas wisata dari Tampaksiring ke Ubud. Jika berkunjung ke Melayang Waterfall ini, wisatawan dapat memarkirkan kendaraanya di timur pintu masuk, tepatnya berada di depan Pura Bintang Kuning, selanjutnya menuju pintu masuk air terjun. Dengan menuruni sekitar 200 anak tangga, wisatawan akan disuguhkan dengan pemandangan yang indah, hamparan hutan yang masih hijau, aliran sungai petanu yang masih jernih ditambah kicauan burung yang saling bersautan akan menambah nuansa tenang.

Ditanya mengenai tiket masuk ke air terjun, Dewa Astika memastikan belum ada tarif tiket bagi para pengunjung. “Setiap yang berkunjung masih belum ditentukan untuk tarif masuk ke objek air terjun, namun kami juga menyediakan kotak punia, yang mana wisatawan dapat memasukkan punia seikhlasnya,” terangnya.

Berdasarkan penuturan Dewa Astika, dirinya mengklaim bahwa Melayang Waterfall merupakan air terjun tertinggi yang ada di Gianyar. “Kebetulan saya juga Guide saya sudah berkeliling mengantar wisatawan kayaknya ini air terjun tertinggi di Gianyar. Tapi untuk kepastiannya kita perlu mengukur secara pasti,” tandasnya.

Dengan keberadaan Melayang Waterfal diharapkan mempu meningkatkan pendapatan desa adat terlebih masyarakat setempat akan memiliki usaha sampingan entah sebagai pedagang ataupun tour guide disana. Untuk menopang terbentuknya kampung wisata, Desa Adat Melayang juga telah melakukan penataan telajakan yang dihiasi dengan lampu yang indah serta menjaga kebersihan. (MC Gianyar)