2016, Pemkab Blora Targetkan 485.391 Ton Produksi Padi

:


Oleh MC Kabupaten Blora, Selasa, 27 September 2016 | 10:30 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 393


Blora, Info Publik - Pemerintah Kabupaten Blora melalui Dinas Pertanian Perkebunan Peternakan dan Perikanan (Dintanbunakkikan) menargetkan poduksi padi petani tahun 2016 sebanyak 485.391 ton dengan produktivitas 53,28 kuintal per hektar dari realisasi panen seluas 92.975 hektar lahan pertanian.

Kepala Dintanbunakkikan Reni Miharti, melalui Kepala Bidang Tanaman Pangan, Ngaliman, mengemukakan luaS sasaran tanam padi 2016 di Blora 100.585 hektar dengan target panen padi 97.683 hektare.

Pihaknya mengimbau kepada petani di Blora untuk melakukan pengolahan tanah persiapan musim hujan agar bisa tanam lebih cepat di musim penghujan nanti.

“Saat ini musim kemarau hampir berakhir. Sehingga kami imbau petani untuk melakukan pengolahan tanah persiapan  musim hujan agar bisa tanam lebih cepat di musim hujan nanti,” jelas Ngaliman, di Blora (27/9).

Dijelaskannya, penggunaan benih yang ditengarai aslip tapi palsu (aspal) sangat merugikan para petani, sebab bisa mengakibatkan hasil tanam yang tidak maksimal, sehingga para petani  akan rugi.

"Tentu saja para petani dihimbau selalu waspada jika ada penawaran benih yang menjanjikan produk tanpa lisensi melalui Kementerian Pertanian," katanya.

Upaya yang dilakukan melalui penyuluh dan petugas benih di lapangan, petani diimbau memperhatikan benih padi yang dipasarkan dengan berbagai unggulan.

"Hal yang perlu diperhatikan sebelum membeli benih, antara lain packingya meragukan atau tidak,  serta  kesesuaian antara label dan fisik benih, termasuk juga, apakah ada kutu di dalam kemasan yang dipasarakan," ujarnya.

Beberapa tahun lalu meski sudah dilakukan penyuluhan oleh petugas tentang benih, kata dia, diduga masih saja dijumpai petani yang tergiur untuk mencoba benih yang ditawarkan dengan harga murah tapi belum terbukti hasil produksinya.

"Benih yang asli diproses melalui penelitian dan uji laboratorium, sehingga hasilnya bisa berlimpah, mutunya bagus dan tepat waktu panen," katanya.

Menurut dia, para petani agar lebih memperhatikan pola-pola bercocok tanam yang efektif, dan selalu berkonsultasi serta berkomunikasi  dengan petugas penyuluh lapangan (PPL) pertanian setempat.“Hal itu termasuk peran TNI dan Polri sangat membantu petani,” ujarnya. (MC Kab.Blora/Guh/Eyv)