Polda Gelar Penyuluhan Tentang Kontra Radikal dan Deradikalisasi

:


Oleh Prov. Banten, Kamis, 28 Juli 2016 | 18:30 WIB - Redaktur: Tobari - 449


Serang, InfoPublik - Polda Banten menggelar acara penyuluhan tentang kontra radikal dan deradikalisasi kepada pengasuh pondok pesantren dan tokoh agama serta tokoh masyarakat se-Provinsi Banten, di Mapolda Banten, Rabu (27/7), dalam rangka mencegah radikalisme.

Saat menghadiri penyuluhan tersebut, Gubernur Banten Rano Karno mengungkapkan, keberadaan tokoh agama, tokoh ulama dan tokoh masyarakat serta kalangan pesantren sangat diperlukan, karena senantiasa mendampingi pemerintah dalam merumuskan berbagai kebijakan yang sangat diperlukan.

Sehingga pemerintah betul-betul memperhitungkan berbagai segi kebijakan dalam rangka melaksanakan urusan keagamaan di Indonesia.

“Dengan demikian, peran dan kontribusi ulama dalam penguatan sinergitas ulama dan pemerintah secara alami akan mengalir dengan sendirinya, termasuk gerakan apapun yang sifatnya radikal dalam artian negatif dan anarkis,” katanya.

Gubernur berharap para tokoh ulama dan tokoh masyarakat dapat menyampaikan pesan-pesan yang dapat menjaga toleransi antar umat beragama serta menjelaskan kepada masyarakat tentang bahaya terorisme, serta dibarengi dengan ajakan untuk mencintai NKRI.

Menurutnya, radikalisme mempunyai kecenderungan untuk membenci orang dengan menghancurkan kelompok lain. “Tentunya semangat tersebut tidak sejalan dengan semangat Bhineka Tunggal Ika yang mempersatukan keberagaman suku, bahasa, dan agama. Artinya perlu ada upaya penanaman kembali nilai-nilai ini kepada masyarakat kita,” jelasnya.

Sementara itu, Kapolda Banten Brigjen Pol Ahmad Dofiri mengatakan, ia meminta kepada para tokoh ulama  agar senantiasa membantu dalam melakukan penyuluhan terkait paham radikal dan deradikalisasi.

“Dalam kesempatan ini, kami mengajak para tokoh ulama untuk bersama-sama melakukan antisipasi paham radikal dan deradikalisasi di lingkungan masyarakat,” ujar Dofiri.

Menurut Kapolda, di wilayah Banten secara keseluruhan memiliki tingkat kerawanan yang sama. Berbeda dengan wilayah lainnya seperti Bali. Untuk itu, Kapolda meminta kepada seluruh ulama, agar bersama-sama melakukan pencegahan deradikalisasi di lingkungannya masing-masing.

Hadir pada kesempatan ini, Kapolda Banten Brigjen Pol Ahmad Dofiri, Wakil Ketua DPRD Banten Nuraini, tokoh agama, tokoh ulama dan tokoh masyarakat. (MC Prov Banten/toeb)