:
Oleh Prov. Riau, Kamis, 28 Juli 2016 | 17:43 WIB - Redaktur: Tobari - 1K
Pekanbaru, InfoPublik - Hubungan harmonis yang dimiliki antara Malaysia dengan Provinsi Riau, Indonesia, tidak terlepas dari ikatan masa lalu kemashyuran Kerajaan Siak. Dimana, keberadaan Kesultanan Melayu tersebut memiliki hubungan erat dengan Melaka dan Johor.
"Melaka memiliki hubungan sejarah dengan Istana Siak, begitu juga dengan Johor. Maka tidak heran kalau banyak turis dari Malaysia yang datang ke Pekanbaru dan Siak. Mereka datang untuk melihat sejarah," ungkap Konsul Malaysia Perwakilan Pekanbaru, Hardi Hamdin, Kamis (28/7), di Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Riau.
Hardi menjelaskan, berdasarkan data statistik yang diterimanya dari Kantor Imigrasi menunjukkan bahwa kedatangan warga Malaysia ke Pekanbaru mencapai ribuan orang setiap bulannya. Hal itu pun menunjukkan betapa besarnya tingkat kunjungan dan banyaknya warga Malaysia yang berkepentingan di Pekanbaru.
"Setiap bulannya ribuan warga Malaysia berdatangan ke Riau. Sebagian dari mereka datang untuk menjadi turis, menuntut pendidikan dan mengunjungi sanak saudaranya di Riau," ungkap Konsul Malaysia Perwakilan Pekanbaru ini ketika berbincang hangat bersama Kadisperindag Riau, Muhammad Firdaus.
Dalam kesempatan silaturrahmi ini pun, Hardi Hamdin sempat mengulas potensi-potensi kerjasama perdagangan antara Malaysia dengan Riau, diantaranya pengembangan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
"Saya ingin memberikan souvenir kepada warga Malaysia yang datang ke Riau. Tentunya ini bisa kita bicarakan dengan pak Firdaus. Bagaimana cara kami mendapatkan souvernir khas Riau hasil kerajinan asli masyarakat Riau," paparnya.
Menanggapi niat baik Konsul Malaysia tersebut, Kadisperindag Riau ini pun bersemangat menceritakan detail produk UMKM yang dimiliki Riau, terutama yang menjadi binaannya.
"UMKM kita banyak. Kebetulan kita juga memerlukan bantuan untuk memasarkannya. Mudah-mudahan bisa dibantu, terkhususnya UMKM milik masyarakat. Nanti bisa kita atur kapan waktu yang tepat untuk mengunjungi tempat-tempat kerajinan," kata Firdaus. (MC Riau/rat/toeb)