:
Oleh MC Kota Singkawang, Selasa, 5 Januari 2016 | 20:19 WIB - Redaktur: Tobari - 139
Singkawang, InfoPublik - Wakil Walikota Singkawang Abdul Muthalib mengajak seluruh Aparatur Kemenag Singkawang untuk mewujudkan lima nilai budaya kerja Kementerian Agama, yaitu itegritas , profersional, inovatif, tanggung jawab, dan keteladanan.
Hal itu disampaikan Abdul Muthalib pada saat membacakan Pidato Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, pada upacara Hari Amal Bakti (HAB) ke-70, di halaman Kantor Kemenang Kota Singkawang, Senin (4/1).
Peringatan HAB membawa pesan untuk bersama-sama mewujudkan supremasi nilai-nilai ke-tuhanan dan keagamaan sebagai spirit pembangunan bangsa yang tidak dapat tergantikan, katanya.
Wakil Walikota Abdul Muthalib juga mengharap aparatur Kemenag dapat memperkuat komitmen, terhadap integritas, etos kerja dan gotong royong di era revolusi mental sekarang ini.
“Setiap pejabat dan birokrat hakikatnya adalah pamong, khadim dan pelayanan masyarakat, bukan pangreh dan priyai dalam struktur budaya kolonial dan feudal,” ujarnya.
Ia juga menambahkan, dari waktu ke waktu tantangan kehidupan bangsa dan pembangunan bidang agama semangkin kompleks seiring dengan perubahan masyarakat yang sangat dinamis dalam lingkup nasional dan global.
“Fenomena liberalisme, materealisme, dan ekstrimisme yang merasuk ke dalam tatanan kehidupan bangsa kita. Bila tidak diantisipasi, bisa menjadi ancaman terhadap kehidupan beragama, ketenteraman keluarga dan stabilitas masyarakat,” tambahnya.
Strategi pembangunan bidang agama dan pembinaan kerukunan antar-umat beragama diarahkan pada upaya membina, melindungi, melayani dan memberdayakan umat beragama serta mendukung kegiatan keagamaan.
“Pengalaman membuktikan toleransi dan kerukunan tidak tercipta hanya dari satu pihak, sedangkan pihak yang lain berpegang pada hak-haknya sendiri,” ujarnya.
Di negara yang berdasarkan Pancasila, kata Abdul Muthalib, tidak ada diktator mayoritas dan tirani minoritas.Dalam kaitan itu,semua umat beragama dituntut untuk saling menghormati hak dan kewajiban masing-masing, dimana hak seseorang dibatasi oleh hak-hak orang lain.
Setelah upacara, Wakil Walikota Singkawang menyerahkan penghargaan kepada Ormas dan siswa-siswi berprestasi di tingkat Provinsi maupun tingkat Nasional. (lia savona/toeb)