- Oleh MC PROV GORONTALO
- Kamis, 13 Februari 2025 | 20:51 WIB
: Foto: Istimewa
Oleh Untung Sutomo, Selasa, 25 Februari 2025 | 23:12 WIB - Redaktur: Untung S - 275
Tangerang, InfoPublik – Saluran cerna adalah pintu utama masuknya nutrisi ke dalam tubuh, sehingga kesehatan saluran cerna sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak, terutama pada masa pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI).
Pada masa itu, saluran cerna anak masih dalam tahap perkembangan, sehingga sangat penting bagi ibu untuk memastikan asupan nutrisi yang cukup dan sesuai dengan kebutuhan si kecil.
“Memastikan si Kecil mendapatkan asupan nutrisi yang cukup memang menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua, terutama di masa MPASI. Gerakan Tutup Mulut (GTM) dan gangguan pencernaan sering kali menjadi kekhawatiran utama. Bahkan, 86 persen ibu khawatir kondisi ini bisa memengaruhi asupan nutrisi anak dan mengganggu tumbuh kembangnya,” ungkap dr. Herlina Sp.A, Dokter Spesialis Anak dari Mandaya Royal Hospital, dalam sebuah diskusi yang digelar di Tangerang, Minggu (23/2/2025).
Menurut dr. Herlina, penting bagi ibu untuk memperhatikan asupan nutrisi MPASI yang diberikan, agar saluran cerna anak dapat mencerna dan menyerap nutrisi dengan baik. Mengingat selama masa MPASI, saluran cerna anak masih berkembang, pemberian MPASI harus disesuaikan dengan tahap perkembangan pencernaan anak.
Kekurangan Serat Jadi Masalah Utama
Di Indonesia, sekitar 9 dari 10 anak mengalami kekurangan serat. Hal itu dapat berpengaruh terhadap kesehatan pencernaan mereka. Untuk itu, konsumsi makanan bergizi seimbang dengan serat prebiotik yang cukup sangat dianjurkan untuk menjaga kesehatan saluran cerna.
“Salah satu serat prebiotik yang telah teruji klinis untuk mendukung kesehatan pencernaan adalah kombinasi FOS:GOS 1:9. Selain itu, ibu juga perlu memantau kesehatan pencernaan si Kecil dengan rutin memeriksa kondisi feses, yang bisa menjadi indikator penting dari kesehatan saluran cerna anak,” jelas dr. Herlina.
Menyikapi tantangan tersebut, Ceasyalya Tahara, Brand Manager Bebelac menuturkan Bebeclub meluncurkan inovasi cemerlang berupa teknologi Artificial Intelligence (AI) yang dapat membantu orang tua memantau kesehatan pencernaan anak.
"Kami bekerja sama dengan dokter anak konsultan gastroenterologi di Indonesia untuk memastikan bahwa AI Poop Tracker telah divalidasi dan teruji klinis," katanya.
AI Poop Tracker adalah alat berbasis AI pertama di Indonesia yang dirancang untuk membantu orang tua memantau kesehatan pencernaan anak secara mandiri di rumah.
“Inovasi Bebejourney AI Poop Tracker ini dapat menganalisis kondisi feses anak dengan cepat dan akurat hanya dengan mengunggah foto pup si kecil. Ibu bisa mengaksesnya melalui bit.ly/bebeclub-bebejourney dan mengunggah foto feses anak. AI ini akan menganalisis warna dan tekstur buang air besar si Kecil. Jika pup terlihat keras atau jarang, ini mungkin terkait dengan asupan serat prebiotik yang kurang,” kata Meyliana Dina, Marketing Promotion Raja Susu.
Untuk mendukung pemenuhan nutrisi anak di masa MPASI, Bebeclub juga berkolaborasi dengan Raja Susu dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam melaksanakan sesi edukasi TummyExpert MasterClass 2.0 di Raja Susu, pada Minggu (23/2/2025). Acara itu bertujuan memberikan edukasi kepada orang tua mengenai pentingnya kesehatan pencernaan anak untuk mendukung penyerapan nutrisi yang optimal.
Selain sesi talkshow bersama para ahli, acara tersebut juga dimeriahkan dengan demo masak MPASI, tutorial cek kesehatan pencernaan menggunakan Bebejourney AI Poop Tracker, serta pemeriksaan tumbuh kembang anak secara gratis.
Di masa MPASI, pemantauan kesehatan saluran cerna anak menjadi hal yang sangat penting untuk memastikan penyerapan nutrisi yang optimal. Dengan adanya inovasi seperti Bebejourney AI Poop Tracker, orang tua kini memiliki alat canggih untuk memantau kesehatan pencernaan anak secara mandiri. Hal ini tentu dapat membantu orang tua dalam memberikan perhatian yang lebih baik terhadap kesehatan si kecil di rumah.