- Oleh Wahyu Sudoyo
- Senin, 9 Desember 2024 | 22:13 WIB
: Mendes PDT Yandri Susanto dalam kunjungan kerja ke Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Didi/Humas Kemendes PDT)
Oleh Wahyu Sudoyo, Rabu, 11 Desember 2024 | 23:29 WIB - Redaktur: Untung S - 105
Jakarta, InfoPublik – Program Desa Inovasi akan direplikasi ke desa-desa di seluruh Indonesia, setelah berhasil diterapkan di Desa Muara Tinobu dan Desa Laramo, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.
Dua Desa Inovasi dalam dampingan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ini memiliki latar belakang berbeda; Desa Muara Tinobu berbasis potensi kelautan, sedngkan Desa Laramo berbasis potensi perkebunan.
“Desa Muara Tinobu dan Desa Laramo merupakan contoh konkret dari Desa Inovasi yang digawangi oleh Prof. Siti Zuhro dan kawan-kawan di bawah arahan BRIN,” ujar Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto dalam keterangannya terkait kunjungan kerja ke Desa Inovasi Muara Tinobu, Kabupaten Konawe Utara, pada Rabu (11/12/2024).
Yandri mengatakan, Desa Inovasi tidak akan menggeser potensi daerah untuk kemudian diganti dengan potensi baru, melainkan menaikkan potensi yang ada di desa tersebut dengan kesadaran sumber daya manusia (SDM) yang mau digerakkan dan diberdayakan.
Dia mengungkapkan ada dua kata kunci keberhasilan dan kesuksesan untuk mereplikasi Desa Inovasi, yaitu pemberdayaan dan pendampingan. Oleh karena itu, partisipasi masyarakat dinilai sangat penting dalam keberhasilan program tersebut.
“Jadi kalau cuma diberdayakan dan tidak didampingi tidak akan berhasil juga. Kalau hanya didampingi dan tidak ada pemberdayaan tidak berhasil juga. Dua kata kunci ini, pemberdayaan dan pendampingan, itulah yang dilakukan oleh BRIN,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, mengatakan bahwa tugas utama BRIN, selain melakukan penelitian dan riset, juga melakukan inovasi.
Inovasi tidak hanya dilakukan di kota, melainkan juga melalui Desa Inovasi, yang menjadi bukti bahwa BRIN fokus mengurus desa.
Untuk itu, Ia berharap agar program Desa Inovasi ini juga bisa direplikasi di seluruh desa-desa di Indonesia.
“Kami tidak hanya mengurusi kota, tapi kami juga mengurusi desa. Ini adalah bentuk, bukti dan komitmen kami untuk masuk ke desa. Semoga ke depan (Desa Inovasi) bisa direplikasi ke desa-desa yang lain,” kata Tri Handoko.
Sebagai informasi, Desa Inovasi bertujuan untuk memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat desa, mengedukasi masyarakat melalui kekuatan kolektif masyarakat dari berbagai suku, etnisitas dan profesi.
Program ini terdiri atas lima klaster atau pilar utama, yakni Smart People, Smart Governance, Smart Economy, Smart Living/Environment, dan Smart Heritage.
Turut hadir dalam kunjungan ini, Penasihat DWP Kemendes PDT Ratu Rachmatu Zakiyah, Peneliti Utama BRIN Siti Zuhro, Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga Samsul Widodo, Ketua DPRD Sulawesi Tenggara La Ode Tariala, Penggerak Swadaya Masyarakat Hanna Prastuti, Kadis PMD Sulawesi Tenggara I Gede Panca, Bupati Konawe Utara Ruksamin, Wakil Bupati Konawe Utara Abuhaera serta seluruh jajaran Forkopimda.