Menag: Integritas di PTKN Harus Dijaga

Jakarta, InfoPublik - Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan pentingnya menjaga integritas di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN).

Hal ini disampaikan dalam pertemuan dengan Forum Kepala Biro (Kabiro) dan Kepala Bagian (Kabag) PTKN se-Indonesia, Minggu (5/1/2025).

Menag menyoroti bahwa kelemahan utama dalam pengelolaan lembaga pendidikan tinggi sering kali berakar pada kurangnya ketegasan, terutama ketika keputusan dipengaruhi oleh subjektivitas.

“Kita sering kali goyah karena tidak tegas. Kalau iman kita bersih, kita akan mampu menegakkan kebenaran, meskipun itu pahit,” ujar Menag.

Dalam pertemuan tersebut, Menag juga menekankan perlunya tindakan tegas terhadap penyimpangan, khususnya penyalahgunaan wewenang oleh oknum dosen yang memanfaatkan posisi mereka untuk keuntungan pribadi.

“Dosen yang memanfaatkan posisinya untuk keuntungan pribadi, seperti meminta imbalan kepada mahasiswa demi kelulusan, itu sangat tidak pantas. Saya sudah menandatangani tujuh SK hukuman untuk kasus semacam ini. Kita harus bersikap tegas, tanpa kompromi,” tegasnya.

Selain itu, Menag menyarankan pengawasan lebih ketat terhadap rumah kontrakan di sekitar kampus. Menurutnya, penting untuk mengarahkan pemilik kontrakan agar tidak mencampur penghuni laki-laki dan perempuan dalam satu bangunan.

“Intervensi ini mungkin bukan kewajiban formal kita, tetapi ini adalah panggilan moral agar tidak ada pencemaran citra kampus,” tambah Menag.

Menag menekankan bahwa PTKN memiliki tanggung jawab lebih dari sekadar mencerdaskan mahasiswa. Institusi ini juga harus berperan dalam membentuk karakter dan akhlak mulia.

“PTKN bukan sekadar lembaga akademik. Ada misi dakwah di dalamnya. Kita bertanggung jawab membangun generasi yang tidak hanya pintar, tetapi juga berakhlak mulia,” paparnya.

Menag berharap PTKN dapat menjadi institusi berwibawa di tingkat nasional dan internasional, dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan dan integritas.

“Kita harus menjadikan PTKN sebagai model institusi yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga dalam membangun karakter yang berakhlak mulia,” tutup Menag.