Indonesia akan Salurkan Bantuan Kemanusiaan ke Yaman, Sudan, Palestina, dan Vietnam

: Menko PMK Muhadjir Effendy  saat melakukan Rapat Tingkat Menteri tentang Perencanaan dan Pelaksanaan Pemberian Bantuan Kemanusiaan untuk Yaman, Sudan, Palestina, dan Vietnam/Foto: Kemenko PMK


Oleh Putri, Rabu, 9 Oktober 2024 | 06:32 WIB - Redaktur: Untung S - 232


Jakarta, InfoPublik - Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus memberikan bantuan kemanusiaan kepada negara-negara sahabat yang tengah dilanda krisis. Kali ini, bantuan akan disalurkan kepada masyarakat di Yaman, Sudan, Palestina, dan Vietnam. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, dalam Rapat Tingkat Menteri terkait Perencanaan dan Pelaksanaan Pemberian Bantuan Kemanusiaan, Selasa (8/10/2024).

Muhadjir Effendy menyampaikan bahwa Indonesia turut berbelasungkawa atas krisis kemanusiaan yang menimpa negara-negara tersebut. "Indonesia selalu berusaha untuk turut meringankan beban penderitaan saudara-saudara kita di sana," ungkapnya.

Bantuan yang diberikan mencakup berbagai aspek, dengan fokus pada bantuan untuk Yaman, Sudan, dan Palestina yang berasal dari Dana Siap Pakai Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), masing-masing senilai US$1 juta.

Sementara untuk Vietnam, yang terdampak Topan Yagi pada September lalu, akan diberikan bantuan tunai sebesar US$1 juta dari Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (DKPI).

Tidak hanya dari pemerintah, bantuan dari masyarakat Indonesia juga akan disalurkan. Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) telah menghimpun bantuan senilai US$78,5 ribu untuk Sudan dalam bentuk obat-obatan, yang akan dikirim bersama bantuan pemerintah pada 14 Oktober 2024.

"Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban korban bencana dan krisis kemanusiaan, serta mempertegas peran Indonesia dalam perdamaian dan aksi kemanusiaan internasional," tambah Muhadjir.

Sebagai informasi, Indonesia telah tiga kali mengirimkan bantuan kemanusiaan bagi Palestina dengan total nilai sekitar US$4 juta, serta satu kali bagi Sudan senilai US$1 juta.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Putri
  • Senin, 7 Oktober 2024 | 21:34 WIB
Akses Darurat Medis 119 Kini Bisa melalui SATUSEHAT Mobile
  • Oleh Putri
  • Senin, 7 Oktober 2024 | 20:55 WIB
RSHS Gelar Baksos dan Pengabdian Masyarakat di Cirebon
  • Oleh Putri
  • Sabtu, 5 Oktober 2024 | 00:56 WIB
Penggunaan Obat agar Perhatikan Resiko Resistensi Bakteri
  • Oleh Putri
  • Sabtu, 5 Oktober 2024 | 00:55 WIB
Kemenkes: Patuhi Aturan Konsumsi Obat Antibiotika
  • Oleh Putri
  • Sabtu, 5 Oktober 2024 | 00:54 WIB
Infeksi Akibat Resisten Obat Harus Ditangani dengan Tepat