- Oleh Wahyu Sudoyo
- Senin, 25 November 2024 | 20:27 WIB
: Kepala BNPT Komjen. Pol. Eddy Hartono (berdiri) dalam Kegiatan Coffee Morning bersama Densus 88 AT Polri di Jakarta (Biro Perencanaan, Hukum dan Humas BNPT)
Oleh Wahyu Sudoyo, Selasa, 1 Oktober 2024 | 23:43 WIB - Redaktur: Untung S - 206
Jakarta, InfoPublik – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Detasemen Khusus 88 Anti Teror (Densus 88 AT) Polri memperkuat kolaborasi dan sinergi dalam menjalankan program pencegahan dan deradikalisasi bagi narapidana terorisme (napiter). Langkah ini diambil untuk memastikan keberhasilan program pencegahan terorisme di Indonesia.
"Beberapa fokus utama kami, berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018, adalah melakukan pencegahan, yang meliputi kesiapsiagaan nasional, kontra radikalisasi, dan deradikalisasi," ungkap Kepala BNPT, Komjen. Pol. Eddy Hartono, dalam keterangannya pada Kegiatan Coffee Morning bersama Densus 88 AT Polri di Jakarta, Selasa (1/10/2024).
Eddy menjelaskan bahwa kolaborasi dan sinergi antara BNPT dan Densus 88 AT sangat diperlukan untuk memastikan data dan informasi terkait napiter akurat, sehingga dapat digunakan dalam program deradikalisasi berikutnya. "Pemetaan kategori napiter harus dikoordinasikan dengan baik agar terdapat catatan yang jelas untuk program-program selanjutnya," tambahnya.
Mantan Kepala Densus 88 AT periode 2015-2017 ini juga menekankan pentingnya koordinasi yang baik agar kinerja deradikalisasi yang dilakukan BNPT tidak bersifat parsial atau terpisah.
Di sisi lain, Kepala Densus 88 AT Polri, Irjen. Pol. Sentot Prasetyo, berharap penguatan kolaborasi antar lembaga ini dapat meningkatkan rasa aman di tengah masyarakat. "BNPT adalah lembaga strategis yang mengoordinasikan kami, dan harapannya kolaborasi ini dapat meningkatkan keamanan masyarakat," ujarnya.
Sentot juga mengimbau agar seluruh personel yang terlibat dalam penanggulangan terorisme bekerja lebih maksimal, mengingat tantangan yang semakin kompleks. "Kerja kita harus lebih optimal karena tantangan dalam penanggulangan terorisme semakin kompleks," tegasnya.
Sebagai tambahan, BNPT dan Densus 88 AT Polri juga berencana bekerja sama dalam menyusun indikator level ancaman terorisme untuk memudahkan penanganan yang lebih efektif.