- Oleh Pasha Yudha Ernowo
- Selasa, 19 November 2024 | 15:00 WIB
: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) melalui Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra menggelar Pertemuan Penulis Komik Bahan Bacaan Literasi di Jakarta, pada 17—20 September 2024 (Foto: Dok Kemendikbudristek)
Oleh Pasha Yudha Ernowo, Kamis, 19 September 2024 | 11:49 WIB - Redaktur: Untung S - 299
Jakarta, InfoPublik – Dalam rangka mendukung Gerakan Literasi Nasional 2024, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) melalui Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra mengadakan Pertemuan Penulis Komik Bahan Bacaan Literasi di Jakarta pada 17–20 September 2024.
Kegiatan itu bertujuan untuk meningkatkan kemampuan penulis dalam menghasilkan bahan bacaan komik yang menarik dan mendidik, sekaligus memperkuat minat baca anak-anak Indonesia.
Acara itu diikuti oleh 83 penulis yang dilatih untuk menghasilkan 116 bahan bacaan komik literasi. Selain pelatihan, acara ini juga menjadi ajang bagi para penulis dari berbagai daerah di Indonesia untuk berbagi pengalaman dan memperkaya teknik kepenulisan mereka.
Sekretaris Badan Bahasa, Hafidz Muksin, menjelaskan bahwa program itu menargetkan pembaca semenjana (menengah) dengan tujuan meningkatkan minat baca anak-anak. Ia juga mengapresiasi karya-karya yang telah masuk, di mana dari 153 naskah, terpilih 116 komik terbaik untuk dikembangkan lebih lanjut.
“Tahun ini kami mengangkat tiga tema utama: pengenalan literasi sains dan kehidupan, lokalitas sebagai identitas, dan cerita tentang anak Indonesia. Kami berharap tema-tema ini dapat menumbuhkan nilai-nilai karakter yang sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter,” ungkap Hafidz dalam keterangan tertulis yang diterima InfoPublik, Kamis (19/9/2024).
Hafidz juga menekankan bahwa pembaca semenjana membutuhkan bahan bacaan yang tidak hanya mengandung ilmu, tetapi juga memiliki visual yang menarik untuk merangsang minat baca anak-anak. "Ketersediaan buku yang sesuai dengan jenjang pembaca akan membantu meningkatkan minat baca, sementara buku berkualitas dapat mendorong aktivitas membaca dan menulis," tambahnya.
Badan Bahasa berencana meluncurkan komik-komik hasil pelatihan ini pada Bulan Bahasa dan Sastra yang jatuh pada 28 Oktober 2024. Hafidz berharap proses penulisan dapat berjalan dengan baik dan lancar, sehingga komik-komik tersebut dapat segera dirilis. “Semoga proses penulisan berjalan cepat dan lancar, dan kita bisa meluncurkannya pada perayaan Bulan Bahasa dan Sastra,” harapnya.
Kepala Badan Bahasa, E. Aminudin Aziz, menyoroti rendahnya minat baca di Indonesia yang salah satunya disebabkan oleh kurangnya bahan bacaan bermutu. Badan Bahasa, menurut Aminudin, terus berkomitmen meningkatkan literasi dengan program seperti pengiriman buku bacaan ke wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal), pelatihan penulis komik, dan pemanfaatan platform digital untuk menyediakan bahan bacaan berkualitas.
Aminudin juga menjelaskan bahwa literasi bukan hanya sekadar kemampuan membaca dan menulis, tetapi kemampuan seseorang untuk mengolah informasi dan meningkatkan kualitas hidup. “Literasi adalah kemampuan mengemas informasi, baik tekstual maupun nontekstual, dan memanfaatkannya untuk meningkatkan kualitas hidup,” jelasnya.
Ia berharap para penulis komik yang mengikuti pelatihan ini dapat menghasilkan karya terbaik dan memahami tanggung jawab besar dalam menciptakan bahan bacaan yang berkualitas untuk anak-anak Indonesia. "Saya titipkan tanggung jawab ini kepada Anda semua untuk menciptakan komik sebaik mungkin," tutup Aminudin.