- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Jumat, 22 November 2024 | 20:30 WIB
: Sekretaris Badan Bahasa, Hafidz Muksin (tengah) didampingi Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Ganjar Harimansyah (kanan) dan Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa, Imam Budi Utomo (kiri), saat memberikan keterangan pers dalam Taklimat Media Bulan Bahasa dan Sastra Tahun 2024 di Jakarta (Foto: Dok Kemendikdasmen)
Oleh Pasha Yudha Ernowo, Senin, 28 Oktober 2024 | 20:52 WIB - Redaktur: Untung S - 253
Jakarta, InfoPublik — Setiap bulan Oktober, bangsa Indonesia mengenang Sumpah Pemuda sebagai ikrar kebangsaan yang pertama kali disampaikan dalam Kongres Pemuda Kedua pada Oktober 1928. Saat itu, pemuda dari berbagai suku, daerah, dan agama berkumpul untuk menyatukan pikiran dan keyakinan mereka terhadap tanah air, bangsa, dan bahasa persatuan, yang kemudian dinamakan Indonesia.
Sumpah Pemuda menjadi tonggak persatuan bangsa yang harus selalu dipahami dan diwujudkan dalam kehidupan oleh seluruh generasi penerus. Untuk mendukung semangat tersebut, sejak 1980, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) di bawah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) secara konsisten mengadakan kegiatan kebahasaan dan kesastraan yang diperingati sebagai Bulan Bahasa dan Sastra (BBS) setiap Oktober.
“Perayaan Bulan Bahasa dan Sastra dilandasi semangat untuk mengutamakan bahasa Indonesia, sambil melestarikan bahasa daerah dan menguasai bahasa asing sebagai langkah memperkuat identitas nasional,” ungkap Sekretaris Badan Bahasa, Hafidz Muksin, dalam keterangan tertulis yang diterima InfoPublik, Senin (28/10/2024).
BBS 2024 ini digelar untuk memperkuat peran bahasa dan sastra Indonesia, baik di tingkat nasional maupun internasional. Tahun ini, perayaan BBS dilaksanakan secara hibrida, melibatkan partisipasi daring dan luring untuk menjangkau berbagai kalangan di seluruh Indonesia.
Berbagai kegiatan dalam BBS 2024 diadakan untuk membina dan mengembangkan bahasa serta sastra Indonesia, menciptakan pemahaman lintas generasi, serta meneguhkan nilai-nilai kebinekaan dengan menjunjung tinggi bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa.
Dengan tema “Berbahasa Cerdas untuk Generasi Emas,” perayaan ini mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mengingat kembali “kecerdasan berbahasa” para pejuang pergerakan Angkatan 1928. Berbagai kegiatan kebahasaan dan kesastraan diselenggarakan sebagai wadah untuk bertukar gagasan, berkompetisi, serta berbagi apresiasi dan informasi.
Tema ini sejalan dengan visi Indonesia menuju Generasi Emas 2045, bertepatan dengan perayaan 100 tahun kemerdekaan Indonesia. “Bulan Bahasa adalah momentum untuk memperkuat kedaulatan kebahasaan dalam dunia pendidikan,” kata Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Ganjar Harimansyah.
Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa, Imam Budi Utomo, menambahkan bahwa “berbahasa cerdas” berarti memiliki kemampuan bahasa yang kuat, baik secara reseptif maupun produktif, untuk memenuhi kebutuhan sosial, profesional, dan ilmiah. "Berbahasa cerdas juga berarti mampu mengoptimalkan penggunaan bahasa dalam kehidupan sehari-hari," tuturnya.
Badan Bahasa bersama seluruh unit kerja di bawahnya, yang tersebar di 30 provinsi di Indonesia, mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam rangkaian acara BBS 2024 sebagai bagian dari perayaan dan peringatan Bulan Bahasa dan Sastra.